Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebut Michelle Obama sebagai "Kera", 2 Petinggi Kota Ini Kehilangan Jabatan

Kompas.com - 16/11/2016, 07:10 WIB

CHARLESTON, KOMPAS.com -- Seorang wali kota di negara bagian Virginia Barat, Selasa (15/11/2016), mengundurkan diri setelah membalas komentar bernada rasial terhadap ibu negara Michelle Obama di Facebook menuai kecaman.

Dewan kota Clay Town menerima pengunduran diri wali kota Beverly Whaling dan akan segera mencari pengganti untuk mengisi sisa tiga tahun masa jabatan wali kota.

Anggota dewan kota Jason Hubbard mengeluarkan pernyataan singkat yang isinya mengecam "posting" bernuansa rasial yang diunggah sang wali kota.

"Atas nama warga kota, kami meminta maaf untuk siapa saja yang tersinggung, termasuk Michelle Obama," kata Hubbard.

Sebelumnya, Direktur Perusahaan Pengembangan Clay County, Pamela Ramsey Taylor mengunggah komentar terkait terpilihnya Donald Trump sebagai presiden AS.

"Sangat menyegarkan memiliki seorang yang berkelas, cantik, dan terhormat sebagai ibu negara di Gedung Putih. Saya lelah menyaksikan kera yang mengenakan sepatu hak tinggi," kata Pamela.

Komentar di Facebook ini kemudian dibalas wali kota Beverly Whaling dengan nada persetujuan.

Akibat komentar bernada rasial dan menghina ini, Pamela sudah diminta meninggalkan jabatannya. Demikian laporan stasiun televisi WCHS-TV.

Sementara itu, Beverly Whaling menuliskan permintaan maaf secara resmi lewat berbagai media yang menegaskan bahwa tak ada unsur rasial dalam komentarnya.

"Saya mengatakan, hari saya menyenangkan karena adanya pergantian di Gedung Putih! Saya meminta maaf jika ada yang tersinggung akibat pernyataan saya. Bagi yang mengenal saya akan memahami bahwa saya bukan sosok rasialis!" ujar Beverly.

Komentar di Facebook itu pertama kali dikabarkan stasiun televisi WSAZ-TV dan langsung membuat Pamela Taylor dan wali kota Beverly dihujani kecaman dan diminta mundur dari jabatan mereka.

Komentar bernada rasial itu sudah telanjur dibagikan hingga beberapa ratus kali sebelum akhirnya dihapus. Bahkan akun milik Pamela dan Beverly sejak Senin (14/11/2016) sudah tak bisa ditemukan.

Owens Brown, Direktur Asosiasi Nasional untuk Kemajuan Warga Kulit Berwarna cabang Virginia Barat, adalah salah satu yang menyerukan agar kedua pejabat perempuan itu dipecat.

"Sangat tak menyenangkan melihat masih ada orang yang masih bersikap rasial seperti itu," kata Brown.

"Sayangnya, inilah kenyataan yang harus kami hadapi di Amerika saat ini . Tak ada tempat untuk perilaku semacam itu di negara bagian ini," tambah Brown.

Warga Afrika-Amerika, menurut sensus AS, mencapai 4 persen dari 1,8 juta penduduk Virginia Barat.

Sebanyak 77 persen warga Clay Town mendukung Donald Trump dalam pemilihan presiden yang baru saja berlalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com