Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uang 500 dan 1.000 Rupee Ditarik, Petani India Bunuh Diri

Kompas.com - 10/11/2016, 19:08 WIB

NEW DELHI, KOMPAS.com - Seorang petani di wilayah selatan India bunuh diri karena khawatir dia akan jatuh miskin setelah pemerintah menarik peredaran mata uang dengan denominasi tinggi.

Kandukuri Vinoda (55), memiliki setumpuk uang kertas 500 dan 1.000 rupee di kediamannya. Dia menjadi panik setelah pemerintah menarik seluruh uang pecahan 500 dan 1.000 rupee dari peredaran.

"Pihak keluarga mengatakan, dia menjadi panik setelah mendengar keputusan pemerintah itu dan kemudian dia gantung diri," kata Raj, seorang petugas polisi lokal.

Vinoda, warga distrik Mahabubabad, di sebelah timur kota Hyderabad itu, bulan lalu menjual sebidang tanah dengan harga 5,5 juta rupee atau sekitar Rp 1 miliar.

Hasil dari penjualan tanah itu Vinoda mendapat setumpuk uang tunai yang sebagian dari uang itu sudah digunakan untuk membayar biaya pengobatan suaminya.

Vinoda bahkan telah berencana membeli sebidang tanah baru dengan sisa uang tersebut. Demikian dikabarkan media setempat.

Sebagian besar warga India yang tinggal di pedesaan memang masih terbiasa menyimpan uang tunai dalam jumlah besar di rumah mereka karena sulitnya akses ke bank dan juga untuk menghindari pajak.

Namun, pemerintahan PM Narendra Modi memutuskan untuk menarik uang kertas pecahan 500 dan 1.000 rupee dalam upaya memerangi korupsi dan suap.

Pemerintah sebelumnya sudah menegaskan bahwa kebijakan ini hanya akan berdampak pada mereka yang menghindari pajak.

Awal tahun ini, pemerintah menggelar pengampunan pajak yang berlangsung selama empat bulan. Hasilnya, warga India menyampaikan sekitar 10 miliar dolar AS aset mereka yang selama ini tersembunyi.

Namun, skema ini berakhir bulan lalu dan kini siapa saja yang menyimpan uang dalam jumlah besar dan tak melaporkannya akan dikenai sanksi hingga 200 persen dari nilai pajak sesungguhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com