Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Ingin Akhiri Dendam Pribadi dengan Hillary

Kompas.com - 09/11/2016, 16:24 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com -  Presiden AS terpilih, Donald Trump, Rabu (9/11/2016) dini hari di New York, mengatakan, ia akan ‘membalut luka-luka’ bangsa dan menjadi presiden ‘bagi semua Amerika’.

Trump mengungkapkan hal itu dalam pidato singkat atas kemenangannya setelah memenangi pemilu yang digelar pada Selasa (8/11/2016).

Tokoh kontroversial dari kubu Republik itu terpilih untuk menggantikan Presiden Barack Obama setelah Trump menyisihkan calon presiden Hillary Clinton dari Partai Demokrat .

Di tengah gelombang euforia para pendukungnya di sebuah panggung pesta kemenangannya di kota asalnya New York, Trump berusaha untuk mengakhiri perpecahan.

Trump ingin mengubur dalam-dalam berbagai perpecahan, konflik, dan dendam yang mewarnai 18 bulan masa kampanye saling serang atas masalah personal.

"Bagi mereka yang telah memilih untuk tidak mendukung saya di masa lalu, saya siap menjangkau Anda untuk mendapatkan bimbingan dan bantuan Anda sehingga kita dapat bekerja sama dan menyatukan negara kita yang besar," kata Trump.

"Saya berjanji kepada setiap warga di negeri ini bahwa bahwa saya akan menjadi presiden untuk semua orang Amerika," ujarnya disambut tepuk tangan meriah para pendukungnya.

Trump juga berbicara dengan suara lembut saat menyapa saingannya yang kalah, Hillary Clinton setelah keduanya saling menyerang pada persoalan sangat personal selama kampanye.

"Hillary telah bekerja sangat lama dan melewati periode sulit untuk waktu yang lama pula. Kita berutang rasa syukur atas tugas pelayanannya selama ini untuk negara kita,” katanya.

"Maksud saya sangat tulus," ujar Trump lagi, yang juga masih disambut dengan aplaus meriah dari para pendukung yang mengelilingnya di sekitar podium.

Presiden terpilih, yang memiliki karakter provokatif dan keras itu, mengatakan, Hillary telah meneleponnya untuk mengakui kekalahannya setelah negara bagian Pennsylvania, yang menjadi basis Demokrat sejak tahun 1992, telah mendukung Trump.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com