Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Uang Hitam" dan Korupsi Jadi Hambatan Terbesar Atasi Kemiskinan

Kompas.com - 09/11/2016, 11:37 WIB

NEW DELHI, KOMPAS.com -  Perdana Menteri India Narendra Modi mengumumkan penarikan uang kertas 500 dan 1.000 rupee dari peredaran dalam semalam.

Tindakan yang mengejutkan ini dilakukan dalam rangka menindak korupsi dan kepemilikan uang ilegal, kata Modi lewat siaran televisi.

Bank-bank tutup dan mesin ATM tak akan bekerja pada Rabu (10/11/2016).

Ekonomi India sangat bergantung pada uang tunai. Uang dengan nominal 500 dan 2.000 rupee baru akan diterbitkan untuk menggantikan uang yang diambil dari peredaran.

"Uang hitam dan korupsi adalah hambatan terbesar dalam menghapus kemiskinan," kata Modi.

Warga bisa mengganti uang lama mereka dengan uang baru di bank dalam 50 hari ke depan, tapi uang tersebut tak bisa lagi menjadi alat pembayaran.

Pengumuman tersebut membuat banyak orang di seluruh negeri untuk mengantri di mesin-mesin ATM yang menawarkan mata uang 100 rupee agar tak kehabisan uang dalam beberapa hari ke depan.

Langkah itu bertujuan mengunci apa yang disebut "uang hitam", yakni uang yang mungkin didapatkan lewat cara korup, atau disembunyikan dari petugas pajak.

Menteri Keuangan Shaktikant Das mengingatkan orang-orang dengan tumpukan uang yang disembunyikan untuk mengawasi pertukaran uang lama ke uang baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com