Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MA Filipina Izinkan Jasad Ferdinand Marcos Dikuburkan di Taman Makam Pahlawan

Kompas.com - 08/11/2016, 18:15 WIB

MANILA, KOMPAS.com - Mahkamah Agung Filipina, Selasa (8/11/2016), memutuskan bahwa mantan diktator Ferdinand Marcos bisa dimakamkan di taman makam pahlawan nasional.

Keputusan ini sangat kontroversial dan para kritikus menilai langkah tersebut digunakan untuk menghapuskan seluruh kesalahan masa lalu Marcos.

Juru bicara mahkamah agung Theodore Te mengatakan, para hakim memutuskan untuk mendukung keputusan Presiden Rodrigo Duterte yang mengizinkan mendiang Marcos dikebumikan di taman makam pahlawan Manila.

"Tak ada hukum yang melarang sebuah pemakaman," ujar Te saat membacakan keputusan pengadilan kepada ratusan pendukung Marcos di luar gedung Mahkamah Agung.

Marcos berkuasa selama dua dekade sebelum digulingkan gerakan rakyat pada 1986 yang berujung pada pengasingannya di AS.

Marcos, istrinya Imelda, dan para kroni diduga menggelapkan uang negara hingga 10 miliar dolar AS selama berkuasa. Demikian menurut para penyidik dan sejarawan.

Tak hanya itu, Marcos juga dituding melakukan banyak pelanggaran HAM untuk melanggengkan kekuasaan. Diduga ribuan orang tewas selama Marcos berkuasa.

Pada 2004, Transparansi Internasional menyebut Marcos sebagai pemimpin paling korup nomor dua di dunia.

Marcos meninggal dunia pada 1989 dan sejak itu keluarganya berjuang agar Marcos bisa dimakamkan di taman makam pahlawan tempat jasad para presiden terdahulu dan para pahlawan perang dikebumikan.

Meskipun Marcos diduga menggelapkan kekayaan negara, tetapi secara politik dinasti Marcos masih memiliki banyak pendukung.

Buktinya, putra Marcos yang menyandang nama ayahnya, Ferdinand "Bongbong" Marcos, kini menjadi senator dan bahkan nyaris menjadi wakil presiden tahun ini.

Selama tak mendapat izin untuk dimakamkan, jasad Marcos diawetkan dan disimpan di dalam sebuah peti kaca di kediamannya di provinsi Ilocos Norte.

Keputusan mahkamah agung ini tentu saja disambut baik pihak keluarga Marcos. Bongbong mengatakan, kini 100 juta rakyat Filipina bisa meninggalkan semua kontroversi masa lalu.

"Ini merupakan sebuah langkah penting sebagai bentuk penyembuhan di bidang politik negara ini," kata Bongbong kepada CNN Philipines.

"Saya kira ini akan menjadi awal dari terciptanya kebersamaan dan persatuan di negeri ini," tambah Bongbong.

Namun, kelompok anti-Marcos juga angkat bicara. Mereka mengkritik keputusan mahkamah agung tersebut.

"Keputusan itu ditujukan agar kejahatan Marcos di masa lalu dilupakan dan mengabaikan banyak orang yang tewas di bawah kebrutralan rezim Marcos," kata Senator Risa Hontiveros.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com