BAMAKO, KOMPAS.com - Seorang anggota pasukan perdamaian PBB asal Togo dan dua warga sipil Mali, terbunuh dalam sebuah serangan ke konvoi kendaraan militer di Mali, Minggu (6/11/2016).
Kejadian ini menambah panjang deretan peristiwa berdarah yang dialami pasukan asing yang bertugas di Mali sepanjang sepekan terakhir.
Informasi ini dilansir berdasarkan keterangan pihak misi PBB yang dikenal dengan sebutan MINUSMA, seperti dikutip kantor berita AFP, Senin (7/11/2016).
Baca: Teroris Al-Qaeda Rilis Video Eksekusi Mati 2 Warga Mali Informan Perancis
Disebutkan, sekelompok pasukan bersenjata menyebut konvoi yang melintas. Namun, pihak PBB tak menyebutkan pihak mana yang melakukan serangan.
Jurubicara MINUSMA mengungkapkan Kepolisian Mali akan melakukan penyelidikan terkait kematian dua warga sipil Mali dalam serangan itu.
Serangan ini terjadi sehari setelah seorang prajurit asal Perancis untuk pasukan anti-terorisme tewas dalam insiden serupa.
Serdadu itu tewas akibat luka yang diderita dari ledakan di Kota Kidal di utara negara itu. Serangan ini diklaim dilakukan oleh kelompok teroris Ansar Dine yang terafiliasi dengan Al-Qaeda.
Sebelumnya, tujuh anggota pasukan penjaga perdamaian yang juga berasal dari Togo juga terluka dalam serangan di pusat wilayah Mopti.
Korban terluka setelah sebuah ledakan yang diduga dari peledak tambang atau piranti bahan peledak yang dirakit khusus dengan detonator.
Lebih dari 11.000 pasukan polisi dan militer di bawah bendera PBB kini bertugas di Mali. Mereka berupaya menjamin keamanan di wilayah tanpa hukum yang didiami Bangsa Sahel.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.