Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KBRI Damaskus Keluarkan 28 WNI dari Suriah

Kompas.com - 04/11/2016, 18:23 WIB

DAMASKUS, KOMPAS.com - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Damaskus mengeluarkan 28 tenaga kerja Indonesia dari Suriah melalui Lebanon.

Seperti tertuang dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (4/11/2016), pengiriman warga Negara Indonesia ini merupakan bagian dari gelombang repatriasi ke-280.

Para TKI yang direpatriasi tersebut bisa berpindah setelah KBRI Damaskus mengupayakan kepulangan dan hak-hak mereka.

Setelah tiba di Lebanon, KBRI Beirut akan menguruskan pemulangan para WNI/TKI tersebut via Bandara Internasional Lebanon.

Sebagian besar para TKI tersebut berasal dari Jawa Barat dan NTB, sedangkan sisanya berasal dari Jateng, Jatim, Maluku dan Kalimantan Selatan.    

Sambil menunggu pesawat ke Indonesia, para repatrian akan ditampung di KBRI Beirut. Repatriasi kali ini akan didampingi oleh staf KBRI Damaskus, Rio Adam.

Duta Besar RI di Damaskus, Djoko Harjanto, saat pelepasan repatriasi gelombang ke-280 menegaskan, pemulangan WNI ini merupakan program yang telah berlangsung sejak tahun 2011.

Program ini bergulir karena situasi keamanan di Suriah yang masih mengkhawatirkan, dan tidak mungkin ada kontrak kerja TKI diperpanjang lagi.

“Pemerintah RI telah menutup secara permanen pengiriman tenaga kerja untuk sektor perorangan ke seluruh negara di Timur Tengah, terlebih lagi Suriah karena sedang perang," kata Djoko.

"Jangan ada yang kembali ke Suriah sebagai TKI setelah KBRI Damaskus susah payah memperjuangkan kepulangan ini,” ujar dia lagi.

Djoko menekankan, oknum yang terus menerus mengirimkan TKI ke Timur Tengah, khususnya ke Suriah, harus ditindak tegas.

"Sebab, hal itu jelas melanggar undang-undang dan perikemanusiaan," ungkap Djoko.

Pejabat Konsuler merangkap Penerangan Sosbud KBRI Damaskus, AM Sidqi menambahkan, KBRI Damaskus mengupayakan alternatif terbaik untuk segera mengeluarkan seluruh WNI dari wilayah Suriah.

“Sebelumnya langsung via Bandara Internasional Damaskus, pernah juga lewat Amman Jordania, kini lewat Beirut Lebanon," kata dia.

"Yang penting keselamatan WNI lebih terjamin dengan secepatnya meninggalkan Suriah,” sambung Sidqi.

Sebanyak 13 dari 28 peserta repatrian pada gelombang ke-280 ini, diduga kuat merupakan korban perdagangan manusia.

“Perdagangan manusia merupakan kejahatan luar biasa lintas-negara. Pemerintah dan aparat penegak hukum di Indonesia tidak bisa tinggal diam menghadapi perdagangan manusia ke Suriah," ungkapnya. 

"Seolah para perempuan Indonesia tidak ada harganya dikirim ke negara yang masih dalam kondisi konflik seperti Suriah ini,” tegas Sidqi lagi.

Sejak awal tahun 2016, KBRI Damaskus telah menangani 68 korban perdagangan manusia di Suriah. Namun, pengiriman masih terus berlangsung hingga hari ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com