Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Presiden Mundur dari Posisi Utusan Khusus Filipina untuk China

Kompas.com - 03/11/2016, 14:46 WIB

MANILA, KOMPAS.com - Mantan presiden Filipina Fidel Ramos mengundurkan diri dari jabatannya sebagai utusan khusus untuk China setelah mengkritik kebijakan Presiden Rodrigo Duterte.

Sebelumnya, Duterte mengatakan dia menerima surat pengunduran diri dari Fidel Ramos, politisi senior yang awalnya menjadi sekutu dekat tetapi kemudian menyebut pemerintahan Duterte sangat mengecewakan.

Menurut Duterte, dirinya dan Ramos tak sepakat mengenai kebijakan terkait hubungan dengan Amerika Serikat dan perang melawan narkoba yang sudah menewaskan 4.000 orang.

"Saya paham dia sangat pro-Barat. Dia tentara yang menimba ilmu di AS. Anda harus ingat Ramos belajar di West Point. Dia tak ingin bertikai dengan AS," kata Duterte kepada jurnalis.

Duterte menunjuk Ramos, presiden Filipina pada 1992-1998, sebagai utusan khusus untuk memperbaiki hubungan negeri itu dengan China.

Hubungan China dan Filipina menegang selama pemerintahan Benigno Aquino terkait sengketa wilayah di Laut China Selatan.

Ramos (88) kemudian berangkat ke Hongkong pada Agustus lalu untuk membuka jalan kunjungan Duterte ke Negeri Tirai Bambu itu.

Namun, Ramos justru tak terlihat dalam kunjungan Duterte ke Beijing bulan lalu yang mengukuhkan hubungan baik kedua negara dan mengamankan investasi serta pinjaman bernilai miliaran dolar AS dari China.

Pekan ini, kepada stasiun televisi GMA7, Ramos mengatakan, dia mengundurkan diri karena  tugasnya untuk meningkatkan hubungan antara Filipina dan China sudah berakhir.

Dalam beberapa pekan terakhir, pensiunan jenderal yang menjadi kunci berpalingnya militer dari Ferdinand Marcos dalam revolusi "People Power" 1986,  beberapa kali mengkritik Duterte secara terbuka.

Kritik itu terutama terkait ancaman Duterte yang ingin mengakhiri hubungan militer kedua negara yang sudah berlangsung sangat lama.
 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com