Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

18 Orang Tewas akibat Bentrokan Petani dan Gembala

Kompas.com - 02/11/2016, 10:31 WIB

NIAMEY, KOMPAS.com – Sedikitnya 18 orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam bentrokan antara penggembala ternak dan petani. Di antara korban tewas terdapat perempuan dan anak-anak.

Bentrokan itu, demikian Agence France-Persse pada Rabu (2/11/2016), kekerasan mematikan yang melibatkan kelompok petani itu terjadi pada Selasa (1/11/2016) setelah kawanan ternak merusak lahan pertanian.

Pejabat lokal mengatakan, akibat invasi puluhan ternak itu tanaman sereal rusak, tak bisa dipanen. Peristiwa itu terjadi bagian barat wilayah Tahoua.

Bentrokan seperti itu tidak lazim selama kekeringan melanda Niger, di mana kekurangan pangan dan persediaan air yang langka telah mengobarkan ketegangan, terutama saat panen.

Musim panen seperti itu biasanya juga bertepatan dengan ternak berkelana mencari padang rumput yang lebih hijau. Kali ini, tanaman sereal milik petani ladang menjadi sasaran.

"Bentrokan itu luar biasa dasyat, sangat biadab," kata pejabat lokal. Ia menambahkan, pemilik ladang tewas.  "Ini adalah bentrokan besar," tambahnya.

Pejabat itu mengatakan, jumlah wanita dan anak-anak yang menjadi korban tewas cukup signifikan. Namun, ia tidak merinci secara pasti jumlah korbannya.

Kementerian Dalam Negeri Niger secara umum mengatakan, 18 orang tewas akibat bentrokan tersebut. Sebanyak 43 orang lagi terluka. Rumah-rumah warga ludes akibat dibakar.

Menurut kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan, pasukan keamanan telah memulihkan keadaan dan penyelidikan sedang dilakukan. Aparat meminta warga tenang.

Bentrokan mematikan kali ini terjadi hampir dua tahun setelah insiden yang menewaskan 10 orang di wilayah yang sama, yang juga dipicu kasus serupa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com