Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imam Shamsi Ali Luncurkan Buku Terbarunya di Jakarta

Kompas.com - 01/11/2016, 11:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Bisa bertemu dengan berbagai tokoh ternama di dunia tentu merupakan pengalaman luar biasa dan sudah pasti banyak pelajaran yang bisa diperoleh dari para tokoh tersebut.

Pengalaman dan manfaat inilah yang coba dibagikan Shamsi Ali lewat bukunya "7 Tokoh Dunia yang Pernah Kami Temui dan Rahasia-rahasia Mereka" yang diluncurkan di toko buku Gramedia Matraman, Jakarta, Senin (31/10/2016).

Siapa Shamsi Ali? Dia adalah seorang tokoh cendekiawan Muslim Indonesia yang sudah 20 tahun bermukim di New York, Amerika Serikat dan menjadi uztaz di negeri Paman Sam itu.

Di ibu kota ekonomi AS tersebut, Shamsi, selain menjadi imam Islamic Center di New York, dia juga aktif dalam berbagai organisasi lintas agama dan gencar mempromosikan wajah damai Islam kepada warga AS.

Selama perjalanan hidupnya, Shamsi sudah bertemu banyak orang di AS mulai dari orang biasa hingga para politisi dan selebriti papan atas negeri itu.

Nah, di dalam buku yang ditulisnya bersama Ippho Santosa, Shamsi memilih pengalamannya bertemu dengan tujuh tokoh ternama yang menurutnya memiliki banyak hal yang bisa dipelajari dari mereka.

Ketujuh nama tokoh itu adalah George W Bush, Bill Clinton, Donald Trump, Shimon Peres, Michael Bloomberg, Russell Simmons, dan Yusuf Qardhawi.

Dan uniknya, sebagai seorang ustaz, enam dari tujuh tokoh yang dimuat Shamsi dalam bukunya adalah para tokoh non-Muslim. Bagaimana Shamsi memilih tokoh-tokoh yang dicantumkan di bukunya?

"Pemilihannya random saja. Kami sudah bertemu dengan banyak tokoh termasuk Raja Abdullah dari Arab Saudi, Raja Abdullah dari Jordania, tetapi yang saya pilih dalam buku ini adalah yang unik," ujar pria kelahiran Bulukumba, Sulawesi Selatan itu.

Shamsi memberi contoh nama Russell Simmons, seorang produser musik ternama di AS, masuk ke dalam bukunya karena meski Simmons menganut agama Buddha, tetapi dia kerap membela umat Islam AS di saat mengalami ketidakadilan.

Demikian pula dengan Bill dan Hillary Clinton yang sudah cukup lama menjalin hubungan dekat dengan Shamsi.

"Bill Clinton memang memiliki kedekatan dengan umat Islam. Sebab, di masa pemerintahannya AS melakukan intervensi di Balkan sehingga kekerasan terhadap Muslim Bosnia bisa dihentikan," ujar Shamsi.

"Tanpa adanya intervensi AS kemungkinan besar jumlah umat Islam yang menjadi korban jauh lebih besar. Ini patut kita appreciate," tambah Shamsi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com