BAGHDAD, KOMPAS.com - Situs-situs warisan budaya di Irak, yang selama ini dihancurkan oleh kelompok teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS), kembali berada di ujung tanduk.
Hal itu menyusul operasi besar yang digelar Pemerintah Irak, untuk merebut wilayah Mosul dari tangan para teroris.
Sebelumnya, teroris ISIS telah merusak museum Mosul setelah mereka mengambil alih kota itu pada tahun 2014.
Teroris-teroris itu juga menghancurkan kota kuno Hatra dan Nimrud. Bahkan, aksi perusakan itu mereka rekam dalam bentuk video dan disebarluaskan melalui jejaring internet.
Kini, sejalan dengan pergerakan tentara Irak yang sudah semakin dekat ke jantung Kota Mosul, teroris ISIS dikabarkan bertahan di dekat situs arkeologi bersejarah.
"Informasi yang kami terima mengindikaskan teroris-teroris itu berada di dekat situs arkeologi di sana," ungkap Ahmed al-Assadi selaku jurubicara Hashed al-Shaabi, organisasi sayap bagi pasukan pro-pemerintah.
Ahmed al-Assadi mengungkapkan hal itu kepada AFP, Senin (31/10/2016).
The Hashed al-Shaabi, adalah kelompok paling kuat yang didukung milisi Syiah Iran. Mereka melancarkan operasi Sabtu lalu, melalui daerah kekuasaan ISIS di Provinsi Nineveh yang terkenal dengan situs bersejarahnya.
Selama ini, teroris ISIS telag membangun pusat pelatihan di Hatra, di mana warisan budaya UNESCO berada.
Berdasarkan keterangan Ali Saleh Madhi, pejabat lokal yang bertanggung jawab di kawasan itu, pergerakan teroris ISIS masih terjadi hingga kini di wilayah tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.