Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hillary Nikmati Keunggulan Perolehan Suara di Beberapa "Swing State"

Kompas.com - 31/10/2016, 06:32 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Beberapa hari menjelang pemilihan Presiden AS, calon presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton mengungguli perolehan suara 15 persen dari rivalnya dari Partai Republik, Donald Trump.

Keunggulan itu berasal dari kelompok kalangan pemilih awal yang disurvei dalam dua minggu terakhir, menurut Reuters/Ipsos States dari proyek Nation, seperti dilaporkan Reuters, Minggu (30/10/2016).

Meskipun data tidak tersedia untuk pemilih awal semua negara bagian, Hillary menikmati keunggulan perolehan suara di beberapa negara bagian yang belum menentukan pilihan (swing states).

Misalnya di negara bagian Ohio dan Arizona, serta di kubu Partai Republik seperti Georgia dan Texas.

Sejauh ini diperkirakan, 19 juta warga AS telah memberikan suaranya dalam pemilu, menurut Proyek Pemilu AS Universitas Florida, yang terhitung untuk sebanyak 20 persen pemilih.

Secara keseluruhan, Hillary juga tetap di jalur untuk memenangkan suara mayoritas dalam "Electoral College", kata survei Reuters/Ipsos.

"Electoral College" adalah badan yang memilih presiden dan wakil presiden AS setiap empat tahun.

Warga AS tidak langsung memilih presiden atau wakil presiden, sebaliknya mereka menunjuk "pemilih" (electors), yang biasanya akan memilih kandidat tertentu.

Oleh karena itu, presiden tidak ditentukan oleh suara populer nasional. Sebaliknya, setiap negara bagian memiliki kursi dalam suatu "electoral college", yang dibagi kira-kira sesuai dengan jumlah penduduknya.

Untuk kebanyak negara bagian, calon yang menang adalah orang yang mengumpulkan semua suara pemilu di negara bagian itu.

Mendapatkan begitu banyak surat suara sebelum pemilihan umum pada 8 November 2016 adalah berita baik untuk kampanye Hillary.

istimewa Prediksi Electoral College Penulis per 26 Oktober 2016 Keterangan: Biru = Hillary Clinton (Demokrat) – Merah = Donald Trump (Republik)
Surat elektronik

Biro Investigasi Federal (FBI), Jumat lalu, mengumumkan bahwa mereka sedang memeriksa kembali surat elektronik (surel) atau e-mail yang baru ditemukan milik asisten utama Hillary, Huma Abedin.

Surel tersebut ditemukan pada komputer milik Anthony Weiner, suami Abedin, selama penyelidikan terkait pesan terlarang yang diduga telah ia kirim ke seorang gadis remaja.

Survei Reuters/Ipsos yang menunjukkan keunggulan Hillary itu dilakukan sebelum berita tersebut muncul pada Jumat sore.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com