Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

52 Warga India Tersangkuat Kasus Penipuan di Amerika

Kompas.com - 28/10/2016, 23:47 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com –  Jaksa federal AS menuduh 61 orang tersangkut kasus penipua. Mereka umumnya warga India, 52 orang , yakni 32 tinggal di India dan 20 orang lagi menetap AS.

Para tersangka, seperti dilaporkan Times of India, Kamis (28/10/2016), telah berpura-pura menjadi petugas pajak dan imigrasi dengan memeras 15.000 orang dan meraub lebih dari 300 juta dollar AS.

Pejabat Departemen Kehakiman AS mengatakan, para tersangka itu bekerja pada “call center” yang berkantor pusat di India yang mengelola lima pusat layanan telepon di Amerika dan India.

Asisten Jaksa Agung, Leslie Caldwell, sebagaimana dilaporkan Voice of America, mengatakan, operasi itu terutama menipu warga senior dan minoritas.

Sindikat itu lalu mencuci uang dengan bantuan kartu debit pra bayar.

Para penelpon berpura-pura menjadi petugas pajak Amerika IRS, atau omigrasi federal dan mengancam akan menangkap, mendeportasi, atau mengenakan hukuman lain kalau tidak mau membayar untuk menyelesaikan tuduhan-tuduhan palsu itu.

“Selama hampir empat tahun, jaringan kejahatan ini menggunakan berbagai cara atau tipuan, menakut-nakuti orang lewat telepon,” kata Caldwell, seperti dirilis VOA Indonesia.

Para tersangkat memanfaatkan ketakutan terburuk korbannya bahwa “mereka akan ditangkap, dideportasi, menghadapi masalah lain dengan pemerintah AS atau penegak hukum lokal,” kata dia.

Caldwell mengatakan “langkah terkoordinasi untuk menjerat organisasi ini” berkat operasi penegakan hukum berbagai yurisdiksi yang baru pertama kalinya dilakukan terhadap industri penipuan pusat layanan telepon itu.

Penyelidik Departemen Keamanan Dalam Negeri Bruce Foucart mengatakan para penelepon gencar mencari sasaran-sasaran mereka.

Para penipu dalam kasus ini dan juga banyak kasus lainnya seperti ini sangat meyakinkan dalam usaha penipuan mereka.

Mereka gencar menyasar para korban seolah-olah mereka adalah pejabat resmi pemerintah Amerika yang menyebabkan para korban ketakutan.

Pejabat penegak hukum federal masih mencari sekurangnya 24 tersangka di Amerika dan 32 tersangka lainnya yang diyakini tinggal di luar negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com