Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi China Selidiki Kematian 233 Ekor Angsa di Sebuah Danau

Kompas.com - 28/10/2016, 07:27 WIB

BEIJING, KOMPAS.com - Kepolisian China tengah memburu sejumlah orang yang diduga meracuni 233 ekor angsa di wilayah Mongolia Dalam, pekan lalu.

Polisi mengatakan, ditemukan jejak pestisida di tubuh angsa-angsa itu sehingga terdapat kemungkinan unggas itu dibunuh para pemburu liar.

Peristiwa ini terjadi diDanau Hongtu, yang terkenal sebagai salah satu tempat perhentian angsa saat bermigrasi.

Media pemerintah melaporkan, pihak berwenang menawarkan 100.000 yuan atau sekitar Rp 190 juta untuk informasi yang mengarah pada penangkapan para tersangka.

Selain 233 ekor angsa tundra, 26 itik liar melewar juga ditemukan mati di danau Hongtu, yang dalam bahasa Mongolia berarti 'Danau Angsa' itu.

Stasiun televisi pemerintah CCTV melaporkan, peristiwa itu pertama kali diketahui pada 19 Oktober lalu.

Saat itu, pasangan suam istri lanjut usia datang ke danau itu untuk mengambil foto-foto angsa.

Setelah tiba di danau itu, mereka malah menemukan bangkai puluhan unggas yang mengambang di permukaan air.

Di dalam bangkai puluhan angsa itu ditemukan jejak karbofuran, jenis pestisida yang biasa digunakan para pemburu liar.

Tian Yangyang, dari organisasi lingkungan Let Birds Fly kepada situs Sixth Tone mengatakan, banyak angsa yang diburu itu berakhir di beberapa restoran yang menyajikan santapan "serba angsa".

"Terlepas dari kenyataan bahwa banyak hewan yang dibunuh dengan menggunakan racun, kebanyakan orang percaya makan binatang liar itu menyehatkan," kata Yangyang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com