Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berpesta Rayakan Kematian Seorang Bayi Palestina, 13 Warga Israel Diadili

Kompas.com - 27/10/2016, 09:14 WIB

TEL AVIV, KOMPAS.com - Seorang pengantin Israel dan 12 orang tamunya diadili dengan dakwaan melakukan kekerasan dan terorisme setelah ketahuan merayakan kematian seorang bayi Palestina yang tewas ketika kediamannya dibakar.

Ali Dawabsheh, nama bocah itu, tewas bersama kedua orangtuanya setelah kediaman mereka di desa Duma, Tepi Barat dilempari bom molotov oleh para pemukim Yahudi pada Juli tahun lalu.

Dalam tragedi itu hanya Ahmed, kakak Ali yang berusia 4 tahun, selamat meski menderita luka bakar yang cukup serius.

Serangan itu memicu kemarahan dan gelombang unjuk rasa di seluruh Israel dan Palestina. Sementara aparat keamanan Israel menangkapi para tersangka pelaku pembakaran.

Pada Desember tahun lalu, sebuah rekaman video muncul di internet yang memperlihatkan para tetamu di sebuah pesta pernikahan di Jerusalem berpesta merayakan tragedi tersebut.

Video amatir yang kemudian ditayangkan sebuah stasiun televisi Israel itu memperlihatkan warga Yahudi garis keras menari sambil membawa senjata api, pisau dan bom Molotov.

Sambil menyanyi mereka meneriakkan slogan-slogan anti-Palestina dan menusuk sebuah foto Ali, bayi berusia 18 bulan itu.

Rekaman video itu ditayangkan stasiun televisi Channel 10 yang menyebut bahwa pasangan yang sedang menikah itu dikenal merupakan anggota garis keras Yahudi dan memiliki kenalan yang mengetahui tersangka pembunuh Ali.

Setelah polisi menangkap ke-13 orang itu, mereka dihadapkan ke pengadilan di Jerusalem yang pada Rabu (26/10/2016) menjerat mereka dengan dakwaan melakukan aksi terorisme,

Jika kejahatan mereka terbukti di pengadilan, maka mereka terancam hukuman penjara lima tahun. Sejauh ini, belum satupun dari para terdakwa mengajukan pembelaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com