Rombongan Warga Suriname Berwisata sambil Mengenang Jejak Leluhur di Indonesia

PARAMARIBO, KOMPAS.com – Pada 8-26 Oktober tahun ini, sebanyak 17 orang wisatawan asal Suriname menghabiskan waktu mereka di Indonesia dalam program wisata keluarga yang difasilitasi KBRI Paramaribo.

Kunjungan ini adalah program perdana KBRI Paramaribo demi memenuhi keinginan warga Suriname keturunan Jawa untuk mengenal negara leluhur mereka.

Tentu saja KBRI tak sendirian dalam menggelar program ini. Untuk membawa para wisatawan ini ke Indonesia, KBRI menggandeng maskapai penerbangan Belanda, KLM.

“Keberhasilan menjaring peserta merupakan kesuksesan tersendiri di tengah krisis ekonomi,” kata Alexander, kepala perwakilan KLM di Suriname.

Lalu apa saja yang mereka lakukan di Indonesia? Para wisatawan ini diajak berkeliling Pulau Jawa lewat jalan darat.

Tempat-tempat yang dikunjungi adalah kota-kota tempat leluhur sebagian besar warga Jawa-Suriname berasal.

Kota-kota tersebut tercatat dalam buku  "Historische Database van Suriname: Gegeven Over de Javaanse Immigranten", yang diterbitkan oleh Amrit-IMWO pada 2000.

Nah, sesuai dengan catatan dalam buku tersebut maka para turis ini diajak berkunjung ke Jakarta, Purwokerto, Semarang, Yogyakarta, Surakarta, Malang dan Surabaya, sebelum berakhir di Bali. 

Para wisatawan asal Suriname, yang sebagian baru pertama kali menginjakkan kaki ke Indonesia, mengaku sangat gembira dan menikmati perjalanan mereka.

Salah satu peserta adalah ibu Nojoredjo yang mengaku sangat berbahagia karena bisa bertemu keluarganya di Boyolali, Jawa Tengah.

Dia bersyukur masih bisa merunut sejarah keluarganya, karena banyak warga Jawa-Suriname yang telah kehilangan jejak asal usul leluhur mereka.

Sementara saat tiba Surakarta, salah seorang peserta begitu terharu bisa menginjakkan kaki di kota tempat leluhurnya berasal ini. Sayang dia tak bisa menemukan jejak keluarganya. 

Selain itu, rombongan juga berkesempatan menikmati keindahan Indonesia dan bernostalgia dengan menumpang kereta api antik di Ambarawa.

Kereta api ini mengingatkan mereka saat kereta api penumpang masih menyusuri kota Paramaribo yaitu dari Lelydorp sampai Waterkant. Kini kereta api di Surinama tinggal kenangan. 

Kegiatan wisata keluarga perdana ini dinilai cukup sukses sehingga KBRI Paramaribo berharap bisa melaksanakan kegiatan serupa di masa depan.

Selain itu, dengan adanya program ini maka biro-biro wisata di Suriname tertarik membuat paket wisata ke Indonesia.