Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengaku Prajurit Militer, 3 Milisi Taliban Kelabui Kadet dan Bunuh 60 Orang

Kompas.com - 25/10/2016, 18:24 WIB

QUETTA, KOMPAS.com - Salah satu korban yang selamat dari penyerangan Akademi Polisi Balochistan, di Pakistan mengungkapkan kesaksian bagaimana tiga anggota Taliban melakukan serangan mematikan, pada Selasa dinihari.

"Mereka masuk ke ruang-ruang di dalam barak, satu per satu. Mereka masuk ke satu ruangan, memberondong tembakan, sebelum pindah ke ruang lain."

Demikian penuturan kadet Hikmatullah (22) yang mengalami luka tembak di bagian bahu, ketika ditemui AFP dalam perawatan di rumah sakit setempat. 

Fakta mengejutkan yang diungkapkan Hikmatullah adalah, ketiga teroris itu mengelabui kadet di dalam barak yang terkunci.

"Mereka juga mengetuk pintu barak yang tertutup dan mengaku sebagai anggota militer. Begitu pintu dibuka, mereka langsung melepaskan tembakan," kata Hikmatullah.

"Mereka masuk ke komplek ini dengan melompati tembok yang memang tidak tinggi. Saya langsung lari dari kamar saya, dan tertembak di bahu, tapi saya masih bisa terus berlari," kata dia. 

Diberitakan sebelumnya, kelompok teroris Taliban menyerang Akademi Polisi Balochistan, pukul 23.10, Senin waktu setempat, atau pukul 2.00 WIB, Selasa (25/10/2016).

Akademi itu berada 20 kilometer sebelah timur ibu kota Provinsi Balochistan, Quetta, Pakistan.

Serangan paling mematikan yang dilakukan kelompok Taliban di tahun 2016 tersebut, menewaskan sedikitnya 60 orang.

Awalnya, tiga anggota Taliban bersenjata lengkap dan mengenakan rompi bom menyusup masuk ke areal akademi. Sasaran mereka adalah barak para calon polisi yang dihuni oleh setidaknya 700 kadet.

Aksi ini langsung menebar ketakutan, dan menyebabkan ratusan kadet berlarian menyelamatkan diri.

"Saya melihat tiga orang dengan kostum kamuflase dan wajah tertutup membawa Kalashnikov," ungkap salah satu kadet kepada wartawan.

"Mereka lalu mulai menembaki ke segala arah dan masuk ke dalam barak, dan beruntung saya bisa kabur melompat tembok," sambung dia.

Sarfaraz Bugti, Menteri Dalam Negeri Provinsi Balochistan, pun memastikan adanya tiga orang yang melakukan serangan tersebut.

"Target pertama mereka adalah penjaga menara pengawas. Setelah berhasil membunuh, mereka baru bisa menyusul ke dalam areal akademi," kata dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com