Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negara Anggota PBB Kurang Peduli terhadap Wabah Kolera di Haiti

Kompas.com - 25/10/2016, 15:55 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com –  Perserikatan Bangsa-Bangsa berharap bisa menggalang dana 200 juta dollar AS atau setara Rp 2,6 triliun untuk membantu penanganan wabah kolera di Haiti yang telah menjangkiti 9.300 orang.

Tidak hanya itu, dana juga dibutuhkan untuk sejumlah lingkungan yang mengalami wabah paling buruk itu, seperti dilaporkan Reuters.

Asal usul wabah itu disalahkan kepada pasukan penjaga perdamaian PBB dari Nepal.

Penasihat Khusus PBB, David Nabarro, mengatakan, separuh dana tersebut akan dialokasikan untuk sejumlah lingkungan dan 100 juta dollar lainnya akan diberikan kepada para keluarga korban.

Setiap keluarga akan mendapat sekitar 10.000 dollar AS atau setara Rp 130 juta.

Nabarro mengatakan, penggalangan dana melalui donasi akan "hampir tak dapat dicapai". Negara-negara anggota semakin kurang peduli untuk memberikan donasi mereka bagi bantuan kemanusiaan.

Para pejabat PBB akan membicarakannya dengan negara-negara anggota apakah badan dunia itu dapat menambah biaya dari dana mereka, yang dibiayai 193 negara anggota PBB.

Sejauh ini, kata Nabarro, terbukti sulit mendapatkan daya tarik apapun dari para negara anggota untuk memberikan donasi.

"Saya merasa sedikit kecewa akan hal itu," ujar Nabarro. "Saya tidak berada dalam keadaan di mana saya merasa yakin akan hal itu," tambahnya.

Menurut Nabarro, Sekjen PBB Ban Ki Moon yang akan meletakkan jabatannya pada akhir 2016 setelah dua tahun menjabat, diagendakan akan mengajukan rencana pembiayaan kepada Majelis Umum PBB dalam waktu dekat untuk mengatasi wabah kolera di Haiti.

Pendekatan baru itu juga akan mencantumkan penggalangan dana Rp 2,6 triliun lainnya untuk mendanai tim aksi cepat untuk memerangi wabah kolera dan mulai memperbaiki sanitasi di Haiti.

Nabarro menjelaskan, hanya seperempat warga Haiti yang memiliki jamban dan memiliki akses terhadap air bersih.

PBB belum mengaku bertanggung jawab secara legal atas wabah itu. Namun Ban mengatakan pada Agustus lalu bahwa PBB memiliki "tanggung jawab moral" untuk membantu para korban kolera.

Haiti dinyatakan bebas kolera hingga 2010, saat pasukan PBB membuang limbah beracun ke sebuah sungai.

Sejak itu, ribuan orang tewas akibat terserang kolera yang memicu diare akut itu, dan lebih dari 800.000 orang jatuh sakit.

Laporan terbaru dari Pelapor Khusus PBB untuk Kemiskinan Ekstrim dan HAM mengatakan, bukti ilmiah "saat ini mengarah kepada tanggung jawab pihak misi penjaga perdamaian sebagai sumber wabah".

Nabarro mengatakan, PBB ingin mulai berkonsultasi dengan berbagai pihak di Haiti tentang bagaimana program bantuan material dapat berjalan.

Namun, Nabarro juga mengatakan, "Itu sangat sulit bagi kami untuk membicarakan jumlah uang dengan keluarga-keluarga jika kami tidak mendapatkan janji dari sejumlah sumber dana potensial sebelum kami memulainya".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com