Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gencatan Senjata Terwujud, PPB Terjun ke Aleppo untuk Evakuasi

Kompas.com - 21/10/2016, 10:58 WIB

ALEPPO, KOMPAS.com - Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) berharap dapat segera melakukan evakuasi terhadap para korban serangan di wilayah Aleppo, Suriah, Jumat (21/10/2016).

Evakuasi itu bisa digelar jika gencatan senjata dari pasukan Suriah dan Rusia yang mendukungnya benar-benar terwujud.

Meskipun penurunan dalam kekerasan sudah terlihat setelah gencatan senjata mulai berlaku pada Kamis kemarin, ada sedikit warga sipil yang tak mengacuhkan seruan untuk mengungsi.

Rusia lantas menuduh hal itu terjadi karena kelompok pemberontak yang melarang warga meninggalkan Aleppo.

Di saat yang sama, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengungkapkan perhatiannya atas kedatangan kapal-kapal Rusia yang membawa pasukan.

Iring-iringan armada AL Rusia yang di dalamnya termasuk kapal induk Admiral Kuznetzov dibayangi kapal-kapal perang Inggris, Kamis (20/10/2016), dalam perjalanan menuju ke Suriah.

Armada yang terdiri dari delapan kapal perang itu dibayangi fregat HMS Richmond dan kapal perusak HMS Duncan, saat melintasi perairan di sekitar Inggris.

Pengerahan armada perang itu dilakukan beberapa pekan setelah Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan kapal induk Admiral Kuznetzov dari Armada Utara Rusia akan dikirim ke Laut Tengah.

Baca: Armada AL Rusia yang Berlayar ke Suriah Dibayangi Kapal-kapal Perang Inggris

Kesepakatan gencatan negara unilateral di Aleppo dmulai pada pukul 8 waktu setempat, atau 13.00 WIB, Kamis kemarin. 

Tujuan gencatan senjata itu adalah untuk memberikan waktu kepada warga sipil untuk mengungsi. 

Namun, tak lama setelah gencatan senjata dimulai, tembakan dan artileri terdengar berbalasan di salah satu wilayah di sana.

Kantor berita SANA menyebut, kelompok teroris justru melakukan serangan ke kawasan itu, untuk mengacaukan rencana gencatan senjata "kemanusiaan" itu. 

Sejak kemarin sore, pertempuran di kawasan timur sudah menurun tajam, jalan-jalan di wilayah itu pun dilaporkan dalam keadaan kosong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com