Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hillary Sebut Trump Kandidat Presiden Paling Berbahaya dalam Sejarah AS

Kompas.com - 20/10/2016, 09:59 WIB

LAS VEGAS, KOMPAS.com - Kandidat Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat Hillary Clinton menilai, rivalnya dari Partai Republik, Donald Trump sebagai kandidat presiden paling berbahaya dalam sejarah AS.

Komentar Hillary ini terlontar dalam perdebatan yang digelar di Kampus Universitas Nevada, Las Vegas, Kamis pagi WIB (20/10/2016).

Debat terakhir dari tiga rangkaian debat menuju Pemilihan Presiden AS pada 8 November ini berlangsung panas. Kedua kandidat bertukar serangan, tak hanya seputar isu pemerintahan, tapi pun persoalan pribadi.

Trump awalnya mengungkapkan kutipan dari mantan rival Hillary Bernie Sanders dan ketua tim kampanye Hillary yang berbalik menentang Hillary.

"Anda seharusnya bertanya kepada Bernie Sanders siapa yang dia dukung. Dia pernah bilang, Donald Trump adalah orang yang paling berbahaya dalam pilpres AS sepanjang sejarah modern AS," ungkap Hillary.

"Saya setuju, saya rasa dia benar," tegas Hillary lagi. 

Debat sepanjang 90 menit ini diakhiri dengan penyataan masing-masing kandidat mengenai apa yang seharusnya menjadi alasan bagi warga AS untuk memilih salah satu dari mereka sebagai Presiden.

Setelah itu, acara debat terakhir itu pun ditutup.

Lagi-lagi, kedua kandidat yang tak mengawali acara ini dengan bersalaman, kembali saling menjauh.

Hillary lebih dulu meninggalkan podium debat, menghampiri moderator Chris Wallace untuk bersalaman.

Sementara Trump terlihat seperti mengulur waktu di balik podium, menunggu Hillary selesai bersalaman.

Ketika Hillary beranjak dan menuruni panggung untuk menghampiri pendukungnya, Trump baru bergerak menyalami Wallace, dan terlihat berbicara cukup panjang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com