Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Banglades Identifikasi 3 Penyandang Dana Serangan Kafe di Dhaka

Kompas.com - 18/10/2016, 20:22 WIB

DHAKA, KOMPAS.com - Kepolisian Banglades, Selasa (18/10/2016), mengatakan telah mengidentifikasi tiga orang penyandang dana kelompok bersenjata yang melakukan serangan di sebuah kafe di Dhaka.

Salah seorang tersangka penyandang dana itu adalah seorang dokter yang kini bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Suriah.

"Dokter itu sudah berada di Suriah bergabung dengan ISIS. Dua lainnya tewas dalam penggerebekan anti-militan bulan lalu," kata juru bicara kepolisian Dhaka.

Sementara itu media setempat menyebut, sang dokter pernah bekerja di rumah sakit anak-anak milik pemerintah dan keluarganya menghilang beberapa bulan sebelum serangan di kafe itu terjadi.

Kepala unit kontra-terorisme kepolisian Dhaka Monirul Islam mengatakan, dua tersangka lainnya adalah seorang pensiunan mayor angkatan darat yang menyumbangkan semua uang pensiunnya.

Seorang lainnya membiayai serangan itu dengan uang hasil penjualan sebuah apartemen.

Sedangkan dalang serangan di kafe itu ditetapkan bernama Tamim Chowdhury, pemimpin kelompok Jamayetul Mujahideen Bangladesh (JMB) yang berafiliasi dengan ISIS.

Chowdury yang adalah warga negara Kanada keturunan Banglades itu tewas dalam baku tembak dengan polisi pada Agustus lalu.

Kelompok JMB sebenarnya sempat lama tak terdengar kiprahnya setelah sang pemimpin dihukum mati pada Maret 2007. Belakangan JMB bangkit kembali dengan sebagian besar pemimpinnya adalah para pemuda lulusan universitas.

Serangan di kafe itu terjadi pada 1 Juli lalu di sebuah kawasan elite Dhaka dan menewaskan 20 orang warga asing dalam sebuah serangan paling mematikan di Banglades dalam tiga tahun terakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com