Milisi Dukungan Turki Rebut Kota Dabiq dari Tangan ISIS

BEIRUT, KOMPAS.com - Pasukan pemberontak Suriah dukungan Turki, Minggu (16/10/2016), merebut kota Dabiq di wlayah utara Suriah dari tangan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Kota ini, memiliki posisi ideologis sangat penting bagi ISIS karena mereka percaya bahwa kota ini akan menjadi lokasi perang besar antara pasukan Kristen dan Islam.

Secara strategi militer, nilai kota itu sebenarnya jauh lebih kecil dibanding kota-kota lain yang masih diduduki ISIS seperti misalnya Raqqa di Suriah dan Mosul di Irak.

Kabar direbutnya Dabiq ini disampaikan Lembaha Pemantau HAM Suriah (SOHR) yang berbasis di London, Inggris.

"Pemberontak yang didukung jet tempur dan artileri Turki merebut kota Dabiq setelah pasukan ISIS mundur dari kota itu," kata Direktur SOHR, Rami Abdel Rahman.

Rami menambahkan, para pemberontak dukungan Turki juga sukses merebut kota Sawan yang terletak di dekat Dabiq.

Salah satu kelompok yang didukung Turki, Fastaqim Union, mengatakan, Dabiq direbut setelah melalui baku tembak hebat dengan pasukan ISIS.

Kelompok ini memublikasikan foto sekelompok pemberontak duduk di sebuah mobil bak terbuka sambil menembakkan senjata mereka ke udara dengan kota Dabiq sebagai latar belakang.

Menurut kantor berita Turki Anadolu, pasukan pemberontak kini bekerja untuk membersihkan ranjau yang ditinggalkan ISIS saat mundur dari kota itu.

Masih menurut Anadolu, sembilan anggota pemberontak Suriah tewas dan 28 orang lainnya terluka dalam pertempuran memperebutkan kota Dabiq yang berlangsung sejak Sabtu (15/10/2016).