PM India Sebut Negara Tetangganya sebagai "Ibu Terorisme"

NEW DELHI, KOMPAS.com - Perdana Menteri India Narendra Modi, Minggu (16/10/2016), menyerukan kepada para pemimpin BRICS untuk bersatu melawan "ibu terorisme" di Asia Selatan.

Meski Modi tak menyebutkan nama negara yang disebutnya "ibu terorisme" itu, banyak kalangan yakin negara yang dimaksud Modi adalah Pakistan.

Modi menambahkan, sebuah negara tetangga India tengah memelihara jaringan ke semua "modul teror" di seluruh dunia.

Sehingga, negara-negara perekonomian baru seperti Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan harus menyatakan kecaman keras.

"Di kawasan kami, terorisme memberikan ancaman nyata terhadap perdamaian, keamanan, dan pembangunan," kata Modi kepada para pemimpin BRICS dalam pertemuan di kawasan wisata Goa.

"Tragisnya, induk dari terorisme itu adalah negeri tetangga India," kata Modi tanpa menyebut nama Pakistan.

"Semua modul terorisme di dunia terkait dengan induk ini. Negara ini melindungi tak hanya teroris. Negara ini juga berpikir bahwa terorisme dibenarkan demi keuntungan politik," tambah Modi.

Pola pikir inilah, lanjut Modi, yang harus dikecam para pemimpin negara-negara BRICS.

"BRICS harus berdiri dan bertindak bersama. BRICS harus satu suara dalam melawan ancaman ini," kata Modi.

Sejauh ini Modi sudah berupaya untuk mengisolasi Pakistan menyusul serangan terhadap barak militer India di Kashmir yang menewaskan 19 prajurit pada bulan lalu.

New Delhi menyebut kelompok militan yang berbasis di Pakistan adalah dalang serangan tersebut.

Tudingan tersebut memicu kemarahan Islamabad yang membantah berada di belakang serangan itu.

Namun, para analis tak yakin upaya India menggalang dukungan negara-negara BRICS akan berbuah hasil. Sebab, Pakistan memiliki hubungan baik dengan China yang mengincar proyek infrastruktur di Pakistan.

Sementara Rusia juga tengah berupaya memperbaiki hubungan diplomatiknya dengan Pakistan.

Sedangkan Presiden China Xi Jinping tak memberikan komitmen apa pun tentang terorisme kepada Modi dalam pertemuan bilateral keduanya.

Namun, seorang pejabat pemerintah India mengatakan, kedua pemimpin sepakat bekerja sama untuk mencegah aksi-aksi terorisme.

Awal tahun ini, Beijing memblokir permintaan India untuk memasukkan sebuah kelompok militan Pakistan ke dalam daftar sanksi PBB. Langkah China itu membuat India frustrasi.