Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakistan Cabut Cekal untuk Wartawan Cyril Almeida

Kompas.com - 14/10/2016, 21:52 WIB

ISLAMABAD, KOMPAS.com - Pemerintah Pakistan mencabut keputusan cekal terhadap Cyril Almeida, seorang jurnalis yang menulis tentang tudingan sejumlah pejabat sipil terhadap pihak militer yang melindungi dan membantu kelompok-kelompok militan.

Menteri Penerangan Pakistan Pervaiz Rashid mengatakan, keputusan pencabutan cekal itu diambil pada Jumat (14/10/2016). Demikian dilansir AP.

Keputusan ini keluar setelah digelar pertemuan antara perwakilan pemerintah dan Dewan Editor Surat Kabar Pakistan, serta perwakilan seluruh komunitas harian di negara itu. 

Seperti yang diberitakan, artikel yang ditulis Almeida dipublikasikan di halaman depan Harian Dawn minggu lalu.

Dia mengutip sumber tak bernama yang intinya menyebut ada perpecahan antara pemimpin sipil dan militer di Pakistan terkait penanganan kelompok militan.  

Selama ini, isu tentang hubungan sipil dan militer di Pakistan merupakan hal tabu untuk dibahas di media. Hal ini terkait dengan sejarah panjang negeri itu yang diwarnai dengan kudeta-kudeta militer. 

Selanjutnya Pemerintah memerintahkan kemungkinan langkah hukum melawan mereka yang bertanggung jawab atas diterbitkannya artikel tersebut.

Cyril Almeida adalah seorang asisten redaktur di harian berbahasa Inggris itu. Pada Selasa lalu, dia mengatakan, namanya masuk ke dalam daftar cekal sehingga dia tak bisa meninggalkan Pakistan.

"Saya mendapat kabar dan melihat buktinya bahwa nama saya ada di dalam daftar cekal. Saya sangat sedih. Ini hidup saya, ini negara saya," ujar Almeida.

Dalam laporannya yang dipublikasikan Jumat pekan lalu, Almeida menulis, salah seorang pejabat sipil Pakistan memperingatkan militer agar mengakhiri dukungan untuk sejumlah kelompok militan seperti jaringan Haqqani.

Jaringan Haqqani ini terkait dengan kelompok Taliban dan Lashkar-e-Taiba yang dituduh mendalangi serangan Mumbai pada 2008.

Pejabat itu meminta militer segera menghentikan dukungannya terhadap kelompok-kelompok semacam itu atau menghadapi isolasi internasional.

Kabar ini muncul setelah bulan lalu Pakistan dipermalukan karena terpaksa membatalkan KTT Asia Selatan setelah India, Banglades, Afganistan, dan Bhutan menyatakan tak akan menghadiri pertemuan tersebut.

India saat ini tengah berupaya untuk mengisolasi Pakistan secara diplomatik menyusul serangan terhadap barak militer di kawasan sengketa Kashmir yang menewaskan 19 tentara India.

Pemerintah New Delhi mengatakan, serangan tersebut dilakukan kelompok militan yang berbasis di Pakistan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com