Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Pangeran Vajiralongkorn, Calon Raja Baru Thailand

Kompas.com - 14/10/2016, 16:00 WIB

BANGKOK, KOMPAS.com — Setelah wafatnya Raja Bhumibol Adulyadej, takhta kerajaan Thailand akan diserahkan kepada sang putra mahkota Pangeran Maha Vajiralongkorn (64).

Pangeran Vajiralongkorn dipanggil pulang dari kediamannya di Jerman pada Rabu (12/10/2016) setelah kesehatan ayahnya terus menurun.

Setelah Raja Bhumibol meninggal dunia, pemimpin junta militer Prayut Chan-O-Cha mengumumkan bahwa Vajiralongkorn dipastikan akan meneruskan kekuasaan mendiang ayahnya.

"Pemerintah akan memberi tahu Dewan Legislatif Nasional bahwa Yang Mulia Raja telah menunjuk penerusnya pada 28 Desember 1972," kata Prayuth dalam pidato yang disiarkan televisi.

Berikut beberapa hal seputar Pangeran Vajiralongkorn:

Penobatan ditunda

Pemimpin junta militer Prayuth Chan-O-Cha mengatakan, Vajiralongkorn meminta agar penobatannya sebagai raja ditunda untuk memberi dia dan rakyat Thailand untuk berduka.

Sebelumnya, Prayuth menetapkan masa berkabung selama satu tahun dan mengatakan bahwa kematian Raja Bhumibol adalah tragedi bagi rakyat Thailand.

"Dia adalah raja yang dikagumi dan dicintai rakyat. Kekuasaannya kini berakhir dan kebaikannya tak akan bisa ditemukan di mana pun," ujar Prayuth.

Satu-satunya anak lelaki

Lahir pada 1952 di Istana Kerajaan Dusit Bangkok, Vajiralongkorn adalah satu-satunya putra Raja Bhumibol dan Ratu Sirikit.

Dia menghabiskan sebagian besar masa mudanya di sekolah-sekolah swasta di Eropa dan Australia, tempat dia lulus dari akademi militer negeri itu.

Dia kemudian pulang kampung untuk bergabung dengan angkatan udara Thailand. Sang putra mahkota itu mulai menggemari dunia kedirgantaraan setelah berlatih menerbangkan pesawat di AS.

Dilingkupi skandal

Selama bertahun-tahun, banyak skandal yang melibatkan Pangeran Vajiralongkorn dan diyakini sebagian besar rakyat Thailand menginginkan Putri Maha Chakri Sirindorn (61), adik Vajiralongkorn, untuk menduduki takhta kerajaan.

Halaman:
Sumber Time
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com