Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Pakistan Cekal Seorang Jurnalis Ternama

Kompas.com - 11/10/2016, 16:00 WIB

ISLAMABAD, KOMPAS.com - Pemerintah Pakistan mencekal seorang jurnalis yang melaporkan sejumlah pejabat sipil menuding militer melindungi dan membantu kelompok-kelompok militan.

Cyril Almeida, seorang asisten redaktur harian berbahasa Inggris Dawn, Selasa (11/10/2016), mengatakan, namanya masuk ke dalam daftar cekal sehingga dia tak bisa meninggalkan Pakistan.

"Saya mendapat kabar dan melihat buktinya bahwa nama saya ada di dalam daftar cekal. Saya sangat sedih. Ini hidup saya, ini negara saya," ujar Almeida.

Dalam laporannya yang dipublikasikan Jumat pekan lalu, Almeida menulis bahwa salah seorang pejabat sipil Pakistan memperingatkan militer agar mengakhiri dukungan untuk sejumlah kelompok militan seperti jaringan Haqqani.

Jaringan Haqqani ini terkait dengan kelompok Taliban dan Lashkar-e-Taiba yang dituduh mendalangi serangan Mumbai pada 2008.

Pejabat itu meminta militer segera menghentikan dukungannya terhadap kelompok-kelompok semacam itu atau menghadapi isolasi internasional.

Kabar ini muncul setelah bulan lalu Pakistan dipermalukan karena terpaksa membatalkan KTT Asia Selatan setelah India, Banglades, Afganistan, dan Bhutan menyatakan tak akan menghadiri pertemuan tersebut.

India saat ini tengah berupaya untuk mengisolasi Pakistan secara diplomatik menyusul serangan terhadap barak militernya di kawasan sengketa Kashmir yang menewaskan 19 tentara India.

Pemerintah New Delhi mengatakan, serangan tersebut dilakukan kelompok militan yang berbasis di Pakistan.

Sementara itu, Kabul menuduh Islamabad gagal menggunakan pengaruhnya terhadap Taliban Afganistan, di mana para pemimpin kelompok ini tinggal di kota-kota Pakistan seperti Quetta dan Karachi.

Dengan mengutip sejumlah sumber tingkat tinggi, Almeida membeberkan perseteruan antara PM Nawaz Sharif dengan Rizwan Akhtar, direktur jenderal dinas intelijen Pakistan, ISI pada 3 Oktober lalu.

Menurut artikel yang dimuat harian Dawn itu, Sharif mengatakan kepada Akhtar bahwa Pakistan bisa menghindari isolasi internasional jika negeri itu menindak tegas kelompok Jaish-e-Mohammad (JeM), Lashkar-e-Taiba (JeT) dan jaringan Haqqani.

JeM dan JeT adalah kelompok militan yang fokus memerangi India khususnya di kawasan sengketa Kashmir. Sedangkan jaringan Haqqani adalah afiliasi Taliban yang kerap meneyrang pasukan lokal dan NATO di Afganistan.

Pemerintah Pakistan berulang kali membantah isi berita itu dan mengatakan semua masalah yang ada dalam artikel Dawn sudah dibicarakan antara PM Sharif, Rizwan Akhtar dan Panglima AD Jenderal Raheel Sharif.

Sementara itu, pemimpin redaksi Dawn, Zaffar Abbas lewat akun Facebook-nya mengatakan, artikel tersebut sudah melalui semua prosedur jurnalistik dan dinyatakan tak bermasalah dan sudah diverifikasi.

"Pemerintah dan  institusi negara seharusnya tidak mengincar sang pembawa pesan dan menjadikan harian terhormat ini menjadi kambing hitam dalam sebuah kampanye yang kejam," ujar Zaffar Abbas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP,Guardian
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com