Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kanselir Jerman Berterima Kasih kepada 2 Pria Suriah yang Bantu Tangkap Terduga Teroris

Kompas.com - 11/10/2016, 11:41 WIB

BERLIN, KOMPAS.com - Kanselir Jerman Angela Merkel mengucapkan rasa terima kasihnya kepada dua pria Suriah yang membantu polisi menangkap seorang tersangka teroris.

Pria yang tak disebutkan namanya itu dan seorang temannya menangkap tersangka yang melarikan diri setelah 1,5 kilogram bahan peledak ditemukan di apartemennya di kota Chemnitz.

Keduanya lalu melapor kepada polisi yang kemudian menangkap tersangka di kota Leipzig, Senin (10/10/2016), sekaligus menghentikan dua hari pengejaran.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada seorang pria Suriah yang memberi informasi kepada polisi soal keberadaan tersangka," kata juru bicara Merkel, Ulrike Demmer.

Sang tersangka, Jaber Albakr (22), melarikan diri pada Sabtu (8/10/2016) setelah polisi menggerebek apartemennya dan menemukan bahan peledak yang jauh lebih berbahaya dibanding TNT.

Menurut lembaga penyiaran Jerman, ARB, kedua pria Suriah itu mengundang Jaber ke apartemen mereka setelah dia meminta bantuan kedua pria tersebut saat bertemu di stasiun kereta api Leipzig.

Tanpa diketahui Jaber, kedua pria itu menyadari bahwa pemuda tersebut adalah buron polisi setelah sejumlah detektif menyiarkan ciri-ciri tersangka dalam bahasa Arab.

Setibanya di apartemen, kedua pria itu melumpuhkan Jaber dan mengikatnya ke kursi lalu menelepon polisi, yang kemudian datang ke apartemen tersebut.

Saat polisi datang, salah seorang pria Suriah itu didapati sedang menindih tersangka agar tak melarikan diri.

"Lelah tetapi sangat gembira, kami menangkap pelaku teror di Leipzig," demikian kepolisian Jerman lewat akun Twitter-nya.

Polisi yakin Jaber sedang merencanakan serangan yang mirip dengan serangan di Perancis di akhir 2015 dan Belgia pada Maret 2016.

"Berdasarkan apa yang kami ketahui, persiapan yang dilakukan di Chemnitz sama dengan persiapan untuk serangan Paris dan Brussels," kata Menteri Dalam Negeri Jerman, Thomas de Maiziere.

De Maiziere menduga, perilaku tersangka membuat aparat keamanan yakin dia memiliki kaitan dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Sejumlah laporan menyebut, Jaber telah membangun sebuah "laboratorium pembuat bom virtual" di apartemennya dan membuat bahan peledak yang bisa mengakibatkan kehancuran hebat.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com