Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Analis: Debat Capres AS Tak Pengaruhi Keunggulan Hillary

Kompas.com - 11/10/2016, 06:20 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Debat kedua antara calon Presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump, dan kandidat dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, bisa jadi merupakan debat presiden paling sengit dalam sejarah politik AS.

Namun, beberapa analis mengatakan hal itu tampaknya tidak mengubah fakta bahwa Hillary telah melaju jauh di muka Trump satu bulan sebelum Pilres AS, 8 November 2016, seperti dilaporkan Voice of America.

Trump – bilyuner real-estat yang baru pertama kali bertarung untuk memperebutkan posisi di Gedung Putih – menepiskan sebuah rekaman pembicaran tahun 2005 yang disiarkan oleh surat kabar Washington Post,  Jumat (7/10/2016).

Dalam video rekaman itu Trump menyampaikan pernyataan-pernyataan cabul tentang perempuan, dengan membual bahwa ia bisa meraba-raba mereka karena ia terkenal.

Dalam debat Minggu malam (9/10/2016) atau Senin (10/10/2016), Trump mengatakan bahwa itu hanya “pembicaraan di kamar ganti pakaian” (locker room talk), meskipun ia mengaku sangat malu dengan pernyataannya itu dan membencinya.

“Ya inilah Donald Trump yang sebenarnya,” ujar Hillary – yang sedang berupaya menjadi presiden perempuan pertama di Amerika.

Dalam konferensi melalui telefon, Senin (10/10), petinggi Partai Republik yang juga Ketua DPR Paul Ryan mengatakan kepada mitra-mitranya di Partai Republik bahwa ia tidak lagi akan membela pernyataan-pernyataan Trump yang kerap kasar.

Pernyataan Trump telah menyinggung banyak pemilih. Sebaliknya, Ryan akan memusatkan perhatian untuk berkampanye bagi tokoh-tokoh Partai Republik guna mempertahankan mayoritas kursi di DPR.

Salah seorang yang mendengar pernyataannya mengatakan Ryan tidak menarik dukungannya bagi dari Trump tetapi tidak akan berkampanye untuknya.

Ryan mengatakan kepada anggota-anggota faksi Republik di DPR “untuk melakukan yang terbaik di distrik” mereka. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com