Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaber Albakr, Teroris Terkait ISIS Dibekuk dengan Bom "TATP" di Jerman

Kompas.com - 10/10/2016, 16:18 WIB

LEIPZIG, KOMPAS.com - Aparat Kepolisian di Jerman, Senin (10/10/2016) menangkap seorang lelaki asal Suriah, Jaber Albakr, berusia 22 tahun.

Dia diduga sedang merancang sebuah serangan teror di Jerman.

Penangkapan terjadi setelah dua hari perburuan yang dilakukan aparat.

Penangkapan ini, seperti diberitakan AFP, memicu desakan untuk pemeriksaan kembali kepada orang-orang yang mencari suaka di Jerman.

Sementara itu, aparat keamanan memperketat pengamanan di bandara dan stasiun kereta api.

Polisi yang menyelinap ke dalam apartemen Albakr menemukan beberapa ratus gram bahan peledak yang disebut lebih berbahaya daripada TNT.

Polisi akhirnya mampu membekuk Albakr dengan bantuan seorang pria Suriah lain.

Orang itu mendekati Albakr di stasiun kereta di sebelah timur Leipzig. Demikian diberitakan Spiegel Online.

"Kami berhasil membekuk Albakr," demikian bunyi unggahan di akun Twitter polisi, Senin.

"Tersangka teroris itu ditangkap semalam di Leipzig."

Albakr diyakini melakukan kontak melalui jaringan internet dengan kelompok teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS). Informasi ini dilansir Harian Sueddeutsche Zeitung.

Berdasarkan keterangan polisi dalam berita tersebut, tersangka telah membuat laboratorium pembuat bom secara virtual di dalam apartemennya.

Apartemen tersangka berada bekas wilayah komunis Jerman Timur. Disebutkan, dia diduga merencanakan penyerangan salah satu bandara atau stasiun penghubung di Saxony, di mana dia tinggal.

Polisi menyebutkan, meski jumlah bahan peledak tak banyak, namun dampak yang dihasilkan bisa menyebabkan kerusakan luar biasa. 

Media lokal di Jerman menyebutkan, meterial berbahaya itu disebut "TATP", atau triacetone triperoxide yang merupakan jenis peledak high explosive.

"TATP" adalahsebuah jenis peledak yang dibuat oleh para teroris dalam serangan di Paris dan Brussels lalu. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com