Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Kecaman, Trump Tolak Mengundurkan Diri

Kompas.com - 09/10/2016, 10:17 WIB
Ericssen

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Di tengah hujan kecaman dan desakan untuk menyudahi kampanyenya, calon presiden (capres) Amerika Serikat Donald Trump menolak mengundurkan diri.

“Media dan elit partai ingin sekali saya mundur dari pemilu presiden (pilpres) ini. Saya tegaskan tidak akan pernah mundur dan tidak akan pernah mengecewakan pendukung saya,” demikian Trump menulis di Twitternya, Sabtu (8/10) seperti dikutip oleh Reuters.

Trump juga memanggil wartawan dan menyatakan dia masih bertarung dan tidak akan pernah menyerah serta membantah terjadinya krisis.

Kampanye konglomerat real estate itu mengalami krisis menyusul beredarnya video yang menunjukkan dia mengucapkan hal-hal yang sangat vulgar dan kasar mengenai kaum perempuan. Video yang dirilis Washington Post memperlihatkan dia mengucapkan hal-hal yang "mengerikan" mengenai perempuan.

"Saya bahkan tidak menunggu," kata Trump mengenai bagaimana dia ingin menyentuh organ vital perempuan. 

Koleganya dari Partai Republik satu demi satu menarik dukungan dan meminta dia mengakhiri kampanyenya.

Tercatat lebih dari 60 politisi Republik mengeluarkan pernyataan mengecam Trump termasuk Ketua DPR Paul Ryan, Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell, dan dua capres Republik di tahun 2008 dan 2012, Senator Arizona John McCain dan Mantan Gubernur Massachusetts Mitt Romney. Sekitar 20 di antaranya meminta pebisnis berusia 70 itu mengundurkan diri. Bahkan cawapres Trump sendiri, Gubernur Indiana Mike Pence tidak dapat lagi membelanya.

“Sebagai seorang suami dan ayah, saya tersinggung dengan kata-kata dan perbuatan Donald Trump,” tulis Pence melalui Twitternya.

Namun Pence mengatakan dia akan terus mendampingi Trump walau sejumlah pihak menginginkan Pence menggantikan posisi Trump sebagai capres.

Trump telah meminta maaf dan menyatakan penyesalannya atas video tersebut. Namun, dia malahan berbalik mengecam mantan Presiden Bill Clinton, suami dari lawannya Capres Demokrat Hillary Clinton.

Trump mencoba mengalihkan isu dari dirinya dengan mengkritik sejumlah skandal seks yang mendera Bill sebelumnya.

Bukan sekali ini saja Trump melontarkan pernyataan kontroversial mengenai kaum perempuan dan berbagai ucapan itu terus melukai posisinya di mata pemilih perempuan, terutama pemilih perempuan berpendidikan dari partainya sendiri yang merupakan basis tradisional pemilih Republik.

Sepanjang sejarah belum ada capres yang mengundurkan diri di tengah jalan. Mengingat pemilu hanya berjarakan sebulan lagi, pengunduran diri Trump hampir tidak mungkin karena proses pemungutan awal telah dilaksanakan dan kertas suara juga sudah dicetak. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com