Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wikileaks Bocorkan Ribuan "E-mail" Ketua Kampanye Hillary Clinton

Kompas.com - 08/10/2016, 13:32 WIB
Ericssen

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Wikileaks merilis ribuan e-mail dari akun Ketua Kampanye Tim Sukses (Timses) Hillary Clinton, yaitu John Podesta. Demikian menurut laporan Politico, Jumat (7/10/2016) waktu setempat.

Hillary Clinton merupakan calon presiden AS dari Partai Demokrat.

E-mail dari akun Podesta, yang juga mantan Kepala Staf Gedung Putih itu, membocorkan sejumlah informasi, mulai dari isi seminar berbayar yang disampaikan Hillary ke bankir di Wall Street hingga strategi tim kampanye Hillary menghadapi skandal e-mail yang tidak henti mendera Hillary.

Secara garis besar, konten e-mail menggambarkan Hillary sebagai sosok yang penuh kontradiksi antara apa yang disampaikannya di publik sebagai politisi dan bagaimana dia bersikap di ranah pribadinya.

Salah satu e-mail mengutip Hillary menyatakan perlunya untuk memiliki posisi politik yang berbeda di depan publik dan secara pribadi.

"… Kalian perlu tahu bagaimana pentingnya kata 'seimbang', bagaimana menyeimbangkan antara hal yang bersifat publik dan pribadi untuk meraih kesuksesan politik…" demikian isi e-mail itu.

E-mail lain mengutip bagaimana Hillary menyatakan bahwa dia "out of touch" atau kurang peka dengan kenyataan di lapangan yang dihadapi warga Negeri Paman Sam.

"Saya kelihatannya kurang peka dengan kesulitan yang dihadapi warga kelas menengah, lebih karena kehidupan yang saya nikmati dan juga kekayaan dan keberuntungan yang saya punya dengan suami."

Namun, Hillary juga mengakui dia dapat merasakan kemarahan warga AS.

"… Saya dapat merasakan kecemasan dan kemarahan di negara ini bahwa ada ketidakadilan…."

Hillary menambahkan, dia tidak mengabaikan kesulitan warga dalam seminar yang diberikannya kepada Bank Goldman Sachs itu. Konten e-mail juga menggambarkan kedekatannya dengan Wall Street dan bankir di perbankan AS.

Isu itu berkali-kali menjadi bahan kritik mantan pesaingnya di pemilihan pendahuluan (primary) Partai Demokrat, Senator Vermont Bernie Sanders, yang menyebut Hillary "disandera" oleh kepentingan bank besar dan mendesaknya untuk merilis konten dari seminar yang diberikannya.

E-mail juga mengungkap kontradiksi lain mengenai posisi politik mantan Menteri Luar Negeri AS itu. Salah satu isi seminar mengutip Hillary yang menyatakan mimpinya akan perdagangan bebas.

Namun, setelah berkampanye, ironisnya, politisi yang akan merayakan hari jadi ke-69 pada 26 Oktober itu berbalik menentang Traktat Kemitraan Trans-Pasifik (TPP) yang didukungnya ketika menjabat Menlu.

Tidak sedikit yang menilai Hillary bersikap oportunis guna mendapatkan dukungan dari pemilih progresif di primary Demokrat. Tim kampanyenya menolak mengonfirmasi kebenaran bocoran e-mail itu, tetapi tidak juga membantahnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com