Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Filipina Hentikan Patroli Bersama AS di Laut China Selatan

Kompas.com - 07/10/2016, 16:21 WIB

MANILA, KOMPAS.com - Pemerintah Filipina, Jumat (7/10/2016) menyampaikan bahwa secara resmi negeri itu menghentikan patroli bersama AS di Laut China Selatan menyusul perintah Presiden Rodrigo Duterte.

"Patroli telah dihentikan untuk saat ini. Washington sudah mengetahui hal ini," kata Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana.

Delfin mengatakan, dia sudah menyampaikan keputusan ini kepada Komandan Armada Pasifik AS saat dia berkunjung ke Hawaii awal bulan ini.

Meski demikian, Delfin melanjutkan, dia tidak 100 persen yakin tentang rencana final Duterte dalam masalah ini.

"Patroli bersama tidak akan digelar lagi hingga kami mengetahui apa yang dimaksud Duterte dengan perintahnya ini," tambah Delfin.

AS dan Filipina memulai rencana patroli bersama di Laut China Selatan di masa pemerintahan Benigno Aquino yang menginginkan kehadiran militer AS untuk mengimbangi klaim China atas Laut China Selatan.

China yang mengklaim hampir semua wilayah Laut China Selatan, meski perairan itu lebih dekat ke Filipina dan negara Asia Tenggara lainnya.

Bahkan China sudah membangun pulau buatan di kawasan sengketa yang bisa digunakan untuk keperluan militer.

Namun, Duterte yang memulai masa jabatan enam tahunnya pada 30 Juni lalu, mengubah drastis kebijakan negeri itu dan mencoba membangun dialog dengan China.

Selain itu, Duterte secara terang-terangan menyatakan rasa tidak sukanya terhadap AS dalam berbagai kesempatan dan mengkritik kebijakan AS selama menjajah Filipina.

Kegusaran Duterte terhadap AS karena negeri itu ikut mengkritik kebijakan perang melawan narkoba yang selama tiga bulan terakhir ini sudah menewaskan lebih dari 3.000 orang.

Duterte lalu mengungkapkan kekesalannya dengan menghina Presiden Barack Obama dan mengancam akan mengusir semua personel pasukan khusus AS yang saat ini berada di Pulau Mindanao membantu perang melawan pemberontak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com