Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Roket Tewaskan Juara Renang Suriah di Aleppo

Kompas.com - 05/10/2016, 18:01 WIB

ALEPPO, KOMPAS.com - Di hari kematian menjemputnya, bintang renang Suriah Mireille Hindoyan memutuskan untuk melewatkan latihannya di sebuah kolam renang di kota yang dikoyak perang itu.

Dia memilih untuk membantu bekerja di toko kelontong milik keluarganya yang terletak di dekat garis depan pertempuran di kota kedua terbesar di Suriah tersebut.

Naas, tak lama setelah Mireille tiba di toko itu, sebuah roket yang ditembakkan pemberontak di seberang garis depan menghantam toko itu.

Ledakan roket mengakibatkan gadis berusia 20 tahun itu dan adiknya Arman (12) tewas seketika.

Di kediaman keluarga Mireille, sang ibu, Betty hanya bisa termangu, masih mengenakan pakaian serba hitam pertanda perkabungan, dia memandang lokasi ledakan yang menewaskan kedua anaknya pada 30 September lalu.

"Mereka pergi ke pangkuan Tuhan, mungkin hidup bersama Tuhan jauh lebih baik ketimbang hidup di tengah peperangan," ujar Betty sambil berlinang air mata.

Satu anaknya yang lain, Movses (19) lolos dari maut tetapi mengalami luka yang cukup berat.

Mireille adalah seorang atlet berbakat dan sedang memasuki tahun ketiganya di universitas. Dia adalah juara nasional renang jarak pendek dan bercita-cita menjadi ahli gizi.

Keluarganya, keturunan Armenia, tinggal dan bekerja di sebuah permukiman yang terletak di dekat garis depan yang membelah Aleppo menjadi daerah pemberontak dan daerah yang dikuasai pemerintah di sisi barat.

"Mireille biasanya berlatih ke kolam renang setiap hari sekitar pukul 11.00, tapi hari itu dia datang ke toko dan mengatakan dia sedang tak ingin berenang," kenang ibunya yang berusia 42 tahun.

"Saya sudah menyuruhnya pulang tetapi dia menolak," tambah Betty dengan suara bergetar.

Hanya berselang beberapa menit setelah Betty mencoba menyuruh Mireille pulang, ledakan dahsyat mengguncang toko itu, menghancurkan semua lampu dan melemparkan ketiga anak Betty.

"Ibu..ibu, tangan saya hilang," kata Movses mengerang menahan sakit.

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com