Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duterte Kembali Mencaci, "Go to Hell Obama"

Kompas.com - 04/10/2016, 19:13 WIB

MANILA, KOMPAS.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte kembali mengumbar cacian kepada Presiden Amerika Serikat Barack Obama.

Dalam omelan terbarunya, Duterte menyebut Obama seharusnya "pergi ke neraka".

Cacian itu mengalir saat Duterte berbicara di Manila, Filipina, Selasa (4/10/2016).

Dia mengumbar cacian tersebut menyusul kritik AS atas kebijakan pemberantasan narkoba di Filipina.

Seperti yang diberitakan, sejak memegang jabatan sebagai Presiden pada Juni lalu, Duterte telah "membunuh" 3.000 orang yang dituduh terlibat narkoba.

Baca: Duterte Akan Merasa Senang Membantai 3 Juta Pencandu Narkoba

Terkait kebijakan itu, Duterte pun menuai kecaman dari Uni Eropa, Perserikatan Bangsa-bangsa, AS, dan lembaga-lembaga internasional pemantau hak asasi manusia.

Kali ini, selain kepada Obama, Duterte pun menumpahkan kekesalannya kepada Uni Eropa.

Baca: Presiden Duterte secara Terbuka Caci Maki Obama

Dalam pidatonya, dia menyebut blok 28 negara itu sebaiknya memilih "api penyucian" menyusul kritik yang dilontarkan kepada Filipina.

"Sebab neraka kini sudah penuh," kata Duterte seperti dikutip Associated Press.

Tak hanya mencaci Obama dan AS, Duterte pun ingin mengurangi kehadiran pasukan AS di wilayah Filipina, menyusul persoalan ini.

Baca: Militer Filipina Selidiki Isu Kudeta terhadap Presiden Duterte

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com