Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Patuh atau Tidak, AS Terus Amankan Laut China Selatan

Kompas.com - 01/10/2016, 05:57 WIB

HONOLULU, KOMPAS.com  - Sepuluh mitra Amerika Serikat dari Asia Tenggar bertemu dengan Menteri Pertahanan AS Ashton Carter di Hawaii, seiring dengan meningkatnya ketegangan di Asia-Pasifik.

Para menteri pertahanan dari 10 negara anggota ASEAN memiliki banyak agenda ketika mereka bertemu, sekalipun hubungan AS dengan Filipina sedang kurang baik.

Carter bertemu dengan para mitranya itu di Pulau Oahu, Hawaii, sebagaimana dilaporkan oleh Associated Press, Jumat (30/9/2016).

Pertemuan itu merupakan bagian dari kebijakan luar neger pemerintah Presiden Barack Obama sebagai “penyeimbang” di Asia-Pasifik setelah 15 tahun berfokus di Timur Tengah.

Menurut Voice of America, ada tiga masalah menonjol dalam pertemuan Carter dan 10 mitranya itu, yakni Laut China Selatan (LCS), Korea Utara, dan kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).

China masih mengklaim sebagian besar LCS, menyimpang dari putusan Mahkamah Arbitrase Internasional (PCA) tahun ini yang memutuskan klaim Beijing tidak sah.

Perairan itu merupakan jalur perdagangan internasional senilai 5 triliun dollar AS setiap tahunnya.

Carter mengatakan, AS akan terus mengamankan perairan di wilayah tersebut sesuai dengan hukum internasional, tanpa memandang apakah China mematuhi keputusan itu atau tidak.

Ancaman lain yang meningkat di Asia adalah upaya negara miskin Korut, yang tidak henti untuk meluncurkan rudal balistik antarbenua, sebagai bagian upaya peningkatan program nuklirnya.

Berbicara di atas kapal induk raksasa USS Carl Vinson di pelabuhan San Diego, California, Kamis (29/9), Carter menyebut Asia-Pasifik "wilayah yang paling penting untuk masa depan Amerika," seperti dilaporkan Voice of America.

Selain itu, para pejabat pertahanan, termasuk dari Indonesia, mengkhawatirkan ratusan warga ASEAN yang pulang kampung setelah menjadi radikal di Irak dan Suriah. 

Pada pertengahan bulan ini, lembaga intelijen negara dan penanggulangan terorisme memperingatkan tentang bahaya yang bisa timbul setelah ratusan WNI kembali ke Tanah Air.

Sebelumnya, berbicara di atas kapal induk raksasa USS Carl Vinson di pelabuhan San Diego, California, Kamis (29/9/2016), Carter menyebut Asia-Pasifik "wilayah yang paling penting untuk masa depan Amerika." 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com