Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Peres Dimakamkan, Dunia Kehilangan Pejuang Perdamaian

Kompas.com - 30/09/2016, 17:12 WIB

JERUSALEM, KOMPAS.com – Peti jenazah mantan Presiden Israel, Shimon Peres, yang juga sebagai salah satu pejuang perdamaian Israel-Palestina, diturunkan ke liang lahat, Jumat (30/9/2016) siang.

Jenazah Peres dimakamkan di Taman Makam Nasional Gunung Herzl, di tepi hutan Jerusalem, yang berada di sisi barat kota Jerusalem, Jumat siang waktu setempat atau Jumat sore WIB.

Nama makam Gunung Herzl diambil dari nama belakang Theodor Herzl, pelopor Zionisme modern. Makam Herzl sendiri berada di puncak gunung itu.

Korban perang Israel juga dikubur di Gunung Herzl, yang tingginya sekitar 834 meter di atas permukaan laut.

Shimon Peres, salah satu pelopor usaha bagi perdamaian Israel-Palestina, meninggal di Tel Aviv pada Rabu (28/9/206) pukul 03.00 waktu setempat setelah dua pekan dirawat karena stroke berat.

Perjalanan Peres ke tempat peristirahatan terakhir di Gunung Herzl dihadiri puluhan pemimpin dari berbagai negara di dunia. Ia dihormati sebagai tokoh perdamaian dunia, khusus bagi Israel-Palestina.

Hadir antara lain Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Pangeran Charles dari Inggris, Presiden Perancis Francois Hollande, dan PM Benjamin Netanyahu.

Peti jenazah diusung oleh delapan anggota kehormatan pasukan pengawal Israel. Selain puluhan pejabat dunia, hadir ribuan orang yang juga mengagumi ketokohan Peres.

Para pemimpin dunia mengucapkan selamat tinggal kepada negarawan senior Israel itu yang juga pemenang Hadiah Nobel Perdamaian 1994 itu

Presiden Obama menyebut Peres sebagai “raksasa” Abad XX. Abbas tampak berdiri di barisan paling depan di tengah massa perkabungan, khabarnya atas permintaan keluarga Perez.

Abbas mengenal Peres dengan baik dan pernah terlibat negosiasi damai dengannya. Mantan Presiden AS, Bill Clinton termasuk di antara tokoh yang datang lebih awal pada Kamis (29/2016).

EPA/BBC Jenazah Shimon Peres diberi penghormatan terakhir.
Menurut catatan Kompas.com, Peres adalah presiden kesembilan Israel, yang berkuasa antara 2007 hingga 2014, dan tokoh penggagas bagi perdamain dengan Palestina pada tahun 1990-an.

Peres lahir di Polandia, 2 Agustus 1923. Lalu bermigrasi ke Timur Tengah bersama orangtuanya pada tahun 1934, dan menetap di wilayah yang sekarang bernama Israel.

Setelah menjadi anggota Partai Buruh, Peres lalu menjadi ketua partai tersebut sejak tahun 1950-an hingga tahun 2005. Setelahnya dia menjadi pendukung Partai Kadima.

Berkat kegigihannya untuk memperjuangkan perdamaian dengan Palestina, pada tahun 1994, Peres bersama Yitzhak Rabin, yang kemudian menjadi PM Israel, dan Yasser Arafat, Ketua Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) memenangi hadiah Nobel Perdamaian.

Setelah memenangi pemilu nasional, Peres pun menjadi Presiden dan hal itu membuat posisinya di Partai Buruh semakin kuat dan tangguh untuk waktu yang tidak terbatas.

Dunia berharap, perdamaian Israel-Palestina digagas Peres, Arafat, dan Rabin dalam Persetujuan Oslo, 1994, yang membuat mereka mendapat Hadiah Nobel Perdamaian, dapat terwujud.

Bersamaan dengan ditaburnya tanah dan kembang ke liang lahar untuk mentutup peti jenazah Peres, dunia telah kehilangan seorang pejuang perdamaian.

Selamat jalan Bapak Shimon Peres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com