Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditanya soal Nama Pemimpin Favoritnya, Capres Independen AS Kebingungan

Kompas.com - 29/09/2016, 19:02 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Peluang Gary Johnson, kandidat presiden AS independen, untuk berkantor di Gedung Putih tampaknya cukup suram karena buruknya pengetahuan umum pria ini.

Mantan Gubernur New Mexico ini pernah mengejutkan khalayak karena tak mengetahui apa dan kondisi kota Aleppo di Suriah saat diwawancarai sebuah stasiun televisi.

Nah, kekonyolan ini terulang saat Johnson diwawancarai stasiun televisi MSNBC pada Rabu (28/9/2016) malam.

Saat pewawancara MSNBC Chris Matthews menanyakan mengenai tokoh pemimpin dunia favoritnya, Johnson malah terdiam seribu bahasa.

"Siapa pemimpin dunia favorit Anda? Apakah dari benua ini, dari negara lain? Sebut satu nama yang Anda kagumi dan ingin Anda jadikan contoh," ujar Matthews.

Pasangan Johnson, William Weld yang duduk di sebelah sang kandidat independen, berusaha mencairkan suasana dengan menyebut satu nama.

"Favorit saya Shimon Peres," kata Weld.

"Maksud saya yang masih hidup," lanjut Matthews.

"Ayolah sebut satu nama," kata Matthews ke arah Johnson.

"Anda harus menjawab ini. Di mana saja, siapa saja. Dari Kanada, Meksiko, Eropa, Asia, Amerika Selatan, Afrika, sebut satu pemimpin dunia yang Anda kagumi," lanjut Matthews.

"Saya tampaknya mengalami momen Aleppo. Mantan presiden Meksiko," ujar Johnson tanpa menyebutkan nama.

Weld kemudian mencoba membantu dengan membisikkan nama Fox, merujuk pada Vicente Fox yang berkuasa pada 2000-2006.

"Fox! Dia sangat bagus," kata Johnson, tetapi Matthews sudah beralih mewawancarai Weld yang tak mengalami masalah menyebut nama Kanselir Jerman Angela Merkel sebagai politisi favoritnya.

Awal bulan ini, Johnson sudah menjadi bulan-bulanan di dunia maya setelah bertanya kepada seorang jurnalis, "Apa itu Aleppo?", saat menjawab pertanyaan soal nasib kota yang hancur dalam perang saudara lima tahun di Suriah.

Saat itu, Johnson kemudian menjelaskan bahwa dia mengikuti perkembangan di Suriah, tetapi dia mengalami "saat kosong" dan mengira Aleppo adalah sebuah singkatan.

Kemunculan Johnson sebenarnya diharapkan menjadi alternatif bagi rakyat Amerika yang tak ingin memilih Hillary Clinton maupun Donald Trump.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com