Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Seks Petik Rp 295,5 Triliun Per Tahun, Jaksa AS Bahas Perdagangan Seks Global

Kompas.com - 29/09/2016, 18:22 WIB

HONOLULU, KOMPAS.com — Para jaksa penuntut dari seluruh Amerika Serikat mengatakan, perdagangan seks adalah bentuk perbudakan zaman modern yang menyentuh tiap negara bagian.

Oleh karena itu, para jaksa AS bertekad membangun kerja sama yang kuat untuk memberantas perbudakan atau perdagangan seks tersebut, seperti dilaporkan Voice of America, Kamis (29/9/2016).

Wakil-wakil jaksa dari delapan negara asing dan belasan negara bagian AS bertemu di Hawaii untuk berbagi informasi tentang korban-korban yang dipaksa bekerja dalam industri seks.

Mereka mengusahakan strategi untuk menyeret para pedagang manusia itu ke pengadilan.

"Perdagangan seks di dunia internasional menghasilkan antara 7-23 milliar dollar AS (Rp 90,8 triliun hingga Rp 295,5 triliun)," kata Cyrus Vance Jr, jaksa sebuah distrik di negara bagian New York.

"Perdagangan seks itu terjadi di setiap komunitas di AS, apakah kita akui atau tidak, dan juga di tiap negara di dunia," katanya.

Jaksa-jaksa dari Kanada, China, Jepang, Filipina, Korea Selatan, Taiwan, dan Thailand hadir dalam konferensi tingkat tinggi tersebut, bersama para rekan mereka dari AS.

Di kota New York, ada sebuah pengadilan khusus yang mengurus kasus-kasus yang menyangkut prostitusi dan perdagangan seks. Demikian kata Vance.

Ini termasuk kasus anak muda laki-laki dan perempuan yang didatangkan dari negara-negara bagian lain dan dipaksa bekerja dalam industri seks.

Polisi di California telah menemukan korban-korban perdagangan seks dari Meksiko, Taiwan, dan China.

Namun, kebanyakan korban itu lahir di AS, kata Michael Ramos, jaksa distrik di San Bernardino, AS.

Jaksa-jaksa dari Hawaii telah menemukan korban-korban perdagangan seks yang didatangkan dari China, Filipina, Taiwan, Korea, dan Thailand. Demikian kata jaksa penuntut umum Honolulu, Keith Kaneshiro.

Dalam setahun terakhir ini, katanya, kantor kejaksaan telah menutup tiga panti pijat yang mempekerjakan korban-korban perdagangan seks asal Asia.

Bahkan, tambahnya, ada pekerja seks yang didatangkan dari China dan diterbangkan ke New York sebelum dibawa ke Hawaii.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com