Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramos Horta: Timor Leste Menantang Gertakan Australia soal Celah Timor

Kompas.com - 29/09/2016, 06:14 WIB

KOMPAS.com - Timor Leste menuduh Australia melakukan gertakan ketika Mahkamah Arbitrasi Internasional di Belanda bersiap menyidangkan pertikaian yang sudah 10 tahun tentang kekayaan minyak dan mineral Laut Timor.

Timor Leste ingin Mahkamah Arbitrasi Internasional di Den Haag memutuskan siapa yang memiliki jumlah besar endapan minyak dan gas bawah permukaan laut itu.

Pemerintah Timor Leste berpendapat Australia memperoleh lebih besar daripada yang seharusnya diatur dalam konvensi internasional.

Sementara, Mahkamah menyatakan kedua negara wajib berdamai dalam pertikaian batas maritim, dan menampik penolakan Australia.

Proses hukum oleh Mahkamah bisa menentukan di sisi mana dari perbatasan maritim terdapat endapan besar minyak dan gas, di mana kedua negara mempunyai perjanjian bagi hasil.

Dalam 12 bulan ke depan, keduanya memasuki proses perundingan di belakang pintu tertutup.

Mantan Presiden Timor Leste, Ramos Horta mengatakan negaranya kini menantang gertakan tersebut.

"Di seluruh kawasan Pasifik, Asia Tenggara orang sekarang memuji Timor Leste karena mempunyai keberanian dan ketabahan menantang bully regional dengan risiko luar biasa," ujar Horta.

Di pihak lain, pejabat-pejabat Australia mengatakan, perjanjian bilateral yang ada antara kedua negara sangat bermanfaat. Namun, Australia siap menerima keputusan Mahkamah Arbitrasi.

Kasus ini menegangkan hubungan yang sebelumnya akrab menyusul dukungan Australia pada perjuangan kemerdekaan Timor Leste dari Indonesia.

Negara muda itu dibelit kemelut ekonomi dengan pendapatan per kapita tahunan sekitar 5,600 dollar AS.

Bulan Juli lalu, Mahkamah Arbitrasi menolak klaim China di Laut China Selatan, dan mendukung kasus yang dibawa Filipina.

China tidak mau hadir dan mengatakan tidak mengakui keputusan Mahkamah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com