Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telan 12 Batang Paku, Bocah Ini Harus Dioperasi

Kompas.com - 27/09/2016, 19:41 WIB

BEIJING, KOMPAS.com - Seorang bocah di kota Lianyuan, provinsi Hunan harus dilarikan ke rumah sakit setelah menelan 12 batang paku baja masing-masing sepanjang 3,5 centimeter.

Xiao Wen (10) diyakini mengidap kelainan yang disebut "pica", yang terkait dengan kebiasaan menyantap benda-benda non-makanan seperti rambut, kertas, batu, tanah atau logam.

Dia adalah salah satu anak yang ditinggal orangtuanya untuk mencari pekerjaan ke kota besar dan kini hidup bersama kakek dan neneknya.

Xiao Wen harus dilarikan ke rumah sakit anak-anak Hunan di ibu kota provinsi Changsa setelah kondisinya jauh lebih parah dari yang diduga.

Wen Jiabing, dokter di rumah sakit anak Hunan mengatakan, dari hasil foto rontgen terlihat jelas 12 batang paku berada di dalam perut bocah itu.

Keberadaan paku-paku itu sangat berbahaya karena bisa mengakibatkan pendarahan internal yang serius jika pembedahan tak langsung dilakukan.

Zhou Weiping, ayah Xiao Wen, terpaksa pulang dari provinsi Guangdong tempatnya bekerja untuk memberikan persetujuan prosedur pembedahan terhadap putranya itu.

Beruntung operasi untuk mengeluarkan selusin paku dari perut Xiao Wen itu berjalan lancar dan anak itu kini dalam proses pemulihan.

Xiao Wen nampaknya menemukan paku itu berceceran di halaman sekolah sebelum menelan benda berbahaya itu.

Awalnya, bocah itu takut untuk mengakui bahwa dia telah menelan paku-paku itu. Dia bahkan sempat mengaku dipaksa lima temannya untuk menelan selusin paku itu.

Namun, sejumlah saksi mata mengatakan, teman-teman sekelas Xiao Wen memastikan bocah itu menelan sendiri paku-paku tersebut.

Kesaksian itu diperkuat setelah kakek Xiao Wen mengatakan, cucunya tersebut juga kerap menyantap kertas atau benda-benda lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com