Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Giliran Duterte Menantang Ban Ki-moon dan Uni Eropa

Kompas.com - 23/09/2016, 20:23 WIB

MANILA, KOMPAS.com - Presiden FilipinaRodrigo Duterte, Kamis (22/9/2016), menantang Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, untuk membuktikan tuduhan pembunuhan ekstra yudisial yang mengarah pada dirinya.

Tantang serupa juga dikumandangkan Duterte kepada lembaga-lembaga pembela hak asasi manusia yang selama ini mengecam kebijakannya dalam pemberantasan narkoba.

Dengan lidahnya yang tajam, Duterte membalas semua kritikan yang dialamatkan kepada dia.

Sebelumnya dua organisasi dan juga Pemerintah Amerika Serikat telah menjadi "korban" cacian mantan Wali Kota Davao ini.

Sejak menjabat sebagai Presiden pada akhir Juni 2016, tercatat sudah lebih dari 3.000 warga Filipina yang diduga terlibat dalam penggunaan dan pengedaran obat terlarang tewas dibunuh.

"Saya mengundang lembaga pembela HAM dan Ban Ki-moon, Uni Eropa, berikut para pengacaranya untuk datang ke sini dan menginvestigasi saya," tegas Duterte.

Dia menambahkan, undangan formal akan dibuat segera dan disampaikan kepada pihak-pihak yang disebutkannya itu. 

"Tapi, setelah mereka menginterogasi saya, saya pun akan melayangkan pertanyaan kepada mereka. Satu demi satu di muka forum terbuka," kata Duterte.

"Dari situ anda semua akan melihat bahwa saya mampu mengalahkan setan-setan itu," tegas dia, seperti diberitakan AFP.

Presiden berusia 71 tahun ini memenangi pemilihan umum di Filipina pada bulan Mei lalu.

Salah satu targetnya dalam memerangi narkoba di negara tersebut adalah mendatangkan efek jera bagi para pelanggar dalam rentang enam bulan.

Kala itu, Duterte pun berjanji 100.000 pelaku kriminal akan terbunuh dalam proses tersebut.

Sejak terpilih, Duterte mendorong para polisi dan bahkan warga sipil untuk membunuh orang-orang yang terlibat narkoba.

Dia pun memberikan jaminan pembebasan dari jerat hukum bagi para "eksekutor" itu.

Kendati demikian, Duterte tetap menegaskan dia tak mendukung praktik ilegal dalam penanganan masalah ini. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com