Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia dan AS Saling Tuding Terkait Serangan Udara atas Konvoi Truk Bantuan

Kompas.com - 22/09/2016, 08:20 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Rusia dan Amerika Serikat saling tuding di forum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, AS, Rabu (21/9/2016), terkait serangan udara terhadap konvoi bantuan kemanusiaan di Suriah utara.

Dewan Keamanan PBB bertemu untuk membahas krisis yang terus meningkat di Suriah dan berusaha menegakkan lagi gencatan senjata dalam upaya mengakhiri perang saudara lima tahun yang telah menewaskan 300.000 orang.

"Kita ingin menegakkan atau menghentikan," kata Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon kepada DK PBB merujuk pada upaya mengakhiri krisis Suriah seperti dilaporkan Agence France-Presse.

Ban mendesak kekuatan dunia untuk menggunakan pengaruh mereka untuk membantu memulai kembali perundingan politik sehingga Suriah bisa "menegosiasikan jalan keluar dari penderitaan yang membuat mereka terperangkap”.

Rusia dan Amerika Serikat telah menegosiasikan rencana gencatan senjata terbaru.

Suriah memutuskan untuk menghentikan jedah perang pada Senin (19/9/2016) setelah serangan udara AS menyasar tentara Suriah yang sedang memerangi kelompok teror, pekan sebelumnya.

Tidak lama setelah jedah perang diakhiri oleh Suriah, sebuah serangan udara pun menghantam konvoi bantuan kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Akibat serangan udara kepada konvoi bantuan itu, 18 dari 31 truk bantuan rusak parah dan 12 relawan Bulan Sabit Merah Suriah pun tewas.

Pada Rabu (21/9/2016), serangan besar kembali melanda fasilitas medis di Aleppo, ibu kota Provinsi Aleppo, yang sekaligus kota terbesar kedua di Suriah setelah Damaskus, ibu kota negara itu.

Ketika berpidato di DK PBB, Menteri Luar Negeri AS John Kerry meminta pasukan Rusia untuk kembali ke pangkalan.

Kerry menuding Rusia menyerang konvoi bantuan kemanusiaan PBB yang sedang bergerak menuju kota Orum al-Kubra (dekat Aleppo), yang telah berbulan-bulan terkepung perang.

Suriah juga dituding melakukan serangan mematikan ke fasilitas medis di Aleppo dan menjatuhkan bom barel ke warga sipil.

"Kita harus bergerak maju untuk mencoba menarik semua pesawat ke pangkalan dan memberikan kesempatan kepada konvoi bantuan kemanusiaan bergerak tanpa hambatan," katanya.

Moskwa membantah kalau pasukan Rusia telah menyerang konvoi bantuan kemanusiaan yang menghancurkan 18 truk dan menewaskan 20 orang termasuk 12 relawan Bulan Sabit Merah.

Bahkan Moskwa mengatakan, pesawat nirawak AS sedang terbang di dekat konvoi bantuan kemanusiaan itu ketika serangan udara terjadi.

Serangan udara pada Senin (19/9/2016) malam itu menarget konvoi truk bantuan PBB di dekat kota Aleppo yang akan menyalurkan bahan makanan darurat untuk 78.000 warga Orum al-Kubra yang terancam kelaparan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com