Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Niger Kucurkan Rp 66 Miliar untuk Menggaji 2.500 Guru Fiktif

Kompas.com - 20/09/2016, 21:15 WIB

NIAMEY, KOMPAS.com - Niger, salah satu negara termiskin di dunia, ternyata menghamburkan uang sebesar 4,5 juta euro atau sekitar Rp 66 miliar untuk membayar lebih dari 2.500 guru "hantu".

Nama lebih dari 2.500 orang guru itu tercantum di dalam daftar gaji tetapi guru-guru itu dalam kenyataannya tak pernah ada alias fiktif.

Fakta ini terungkap setelah para guru dan siswa menggelar aksi unjuk rasa selama satu pekan terkait tertundanya pembayaran gaji para guru dan bea siswa.

Salissou Oubandona, wakil ketua Badan Anti-korupsi Niger (HALCIA), mengatakan, uang tersebut justru mengalir ke 2.565 orang guru fiktif di lima provinsi negeri itu.

Salissou mengatakan, penelitian dari sekolah ke sekolah yang dilakukan HALCIA menunjukkan sebanyak 1.917 orang guru sama sekali fiktif sementara 648 orang lainnya muncul dua atau tiga kali saja.

Penelitian itu dilakukan pada Juni lalu dan diyakini uang tersebut mengalir akibat campur tangan pejabat negara yang korup.

Menurut serikat guru, sebanyak 80 persen staf pendidikan bekerja dalam sistem kontrak dengan gaji antara 114-115 euro atau Rp 1,6-1,7 juta per bulan.

Sementara itu, Menteri Pendidikan Mohamed Ben Omar mengatakan, pihaknya sudah mengetahui adanya permasalahan dalam penggajian guru.

Namun, Mohamed menegaskan, masalah penggajian tersebut sudah bisa diselesaikan.

Dia menuding, keterlambatan pembayaran gaji dan bea siswa diakibatkan anggaran belanja negara banyak digunakan untuk memperkuat angkatan bersenjata negara itu.

Hal itu terkait dengan semakin seringnya kelompok militan Boko Haram melakukan serangan di wilayah Diffa yang berbatasan dengan Nigeria, negara asal kelompok militan itu.

Pada Juli tahun ini, pasukan multinasional dari Nigeria, Niger, Chad, dan Kamerun dibentuk untuk mengatasi aksi kekerasan Boko Haram.

Pembiayaan pasukan ini dibebankan kepada masing-masing negara yang terlibat dalam operasi militer gabungan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com