Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

17 Polisi Nakal Terkait Narkoba Ditembak Mati di Manila

Kompas.com - 19/09/2016, 15:23 WIB

MANILA, KOMPAS.com – Tujuh belas polisi yang terlibat perdagangan narkoba atau obat bius telah dibunuh di wilayah Metro Manila sejak Presiden Rodrigo Duterte dilantik pada 30 Juni.

Media Filipina, The Philippine Star, Senin (19/9/2016) melaporkan, Kepala Polisi Metro Manila (NCRPO) Superintenden Oscar Albayalde mengatakan, pembunuhan atas belasan polisi itu mengindikasikan tidak ada yang diistimewakan dalam perang melawan kejahatan narkoba.

Albayalde mengatakan, tiga anggota polisi tewas dan empat lainnya terluka dalam dalam baku tembak dengan pengedar narkoba selama operasi  Oplan Tokhang dari 1 Juli 1 hingga 13 September.

Menurut Albayalde, lima polisi distrik dan 38 kepala polisi sektor di kota metropolis untuk mengintensifkan kampanye melawan polisi nakal yang terlibat dalam rantai kejahatan narkoba.

Dia mengakui, ada "ninja" di lingkungan polisi yang terlibat menjajakan atau memperdagangkan narkoba hasil sitaan dari operasi yang dilakukan secara legal oleh aparat kepolisian.

"Saya telah mengeluarkan peringatan terhadap polisi yang terlibat perdagangan obat ilegal bahwa mereka akan ditindak," kata Albayalde.

Menurut dia, masih banyak polisi atau pihak lain yang menentang cara Presiden Duterte dalam pemberantasan peredaran narkoba itu.

“Kami masih menerima laporan bahwa orang-orang lain terus saja menolak perintah dari Presiden Duterte,” katanya.

 “Mereka telah diidentifikasi dan mereka sekarang menjadi target dari pembersihan internal yang akan dilakukan secara intensif sampai tak ada lagi yang terlibat,” katanya.

NCRPO masih sedang menyelidiki setidaknya 492 kasus pembunuhan ekstra yudisial di wilayah itu pada periode yang sama, yakni sejak 1 Juli hingga 13 September.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com