Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Pembunuh Tokoh ISIS Ini, Rusia atau AS?

Kompas.com - 13/09/2016, 18:42 WIB

RAQQA, KOMPAS.com – Amerika Serikat mengaku, serangan udaranya di Suriah telah menewaskan Muhammad al-Adnani, kepala propaganda Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).

Klaim itu disampaikan Kementerian Pertahanan AS di Pentagon, Washington DC, Senin (12/9/2016) bahwa Adnani tewas akibat serangan drone di Suriah utara, 30 Agustus 2016.

"Serangan itu terjadi di dekat Al Bab, Suriah, menewaskan kepala propaganda, perekrut dan perancang operasi terorisme eksternal ISIS," kata sekretaris pers Pentagon, Peter Cook kepada lantor berita Agence France-Press.

Benarkah AS sebagai pembunuh Adnani? Padahal sebelumnya Rusia juga mengaku telah membunuh salah satu pendiri ISIS selain Abubakar al-Baghdadi.

Rusia mengaku telah menewaskan Adnani setelah AS mengakui melakukan serangan yang menyasar Adnani tapi tidak mengkonfirmasikan kematiannya.

Pada akhir Agustus lalu, ISIS juga telah mengumumkan bahwa Adnani telah tewas di wilayah Provinsi Aleppo, Suriah utara. Al Bab memang terletak di provinsi tersebut.

Adnani adalah salah satu tokoh paling penting ISIS, yang kepalanya dihargai 5 juta dollar AS atau setara Rp 65,94 milyar.

Menurut Cook, serangan itu juga menewaskan mereka yang bertanggung jawab atas keuangan dan perencanaan militer, sehingga semakin menyulitkan ISIS untuk beroperasi.

Serangan yang digelar pada 30 Agustus lalu itu dilakukan pesawat nirawak (drone)Predator yang menembakkan rudal Hellfire terhadap mobil yang digunakan Adnani.

Entah apa sebabnya Pentagos mengulur waktu sampai dua pekan untuk mengkonfirmasi kematian Adnani.

Rusia sebelumnya mengatakan, seperti dilaporkan BBC Indonesia, Adnani adalah salah satu dari 40 militan yang tewas dalam serangan udara oleh jet-jet Su-34 di desa Umm Hawsh, utara dari Aleppo.

Terhadap klaim AS itu, pejabat Pentagon menilainya sebagai sebuah 'lelucon.'

Adnani, yang juga juru bicara ISIS, "mati sahid saat mengawasi operasi untuk menangkal serangan militer terhadap Aleppo," kantor berita Amaq, media yang memiliki hubungan dekat dengan ISIS.

Kantor berita ISIS itu memberitakan tanpa memberikan rincian tentang bagaimana Adnani tewas.

Adnani lahir dengan nama Taha Sobhi Falaha di Banash, Suriah pada 1977.

Menurut Reuters, Adnani adalah tokoh paling senior dan terlama di ISIS. Ia termasuk salah satu pendiri ISIS bersama Baghdadi, yang kemudian memimpin kelompok itu.

Di bawah kedua tokoh itu, ISIS berkembang menjadi sangat kuat di Timur Tengah sehingga bisa merebut sebagian Irak dan Suriah pada tahun 2014.

Sebagai kepala operasi eksternal, ia bertanggung jawab atas berbagai serangan di luar negeri, termasuk Eropa, setelah ISIS semakin terdesak oleh serangan koalisi AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com