Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianggap Hina Korban Gempa Italia, Majalah "Charlie Hebdo" Digugat

Kompas.com - 13/09/2016, 12:27 WIB

ROMA, KOMPAS.com - Kota Amatrice, Italia yang dilanda gempa hebat bulan lalu, mengambil langkah hukum terhadap majalah satir Charlie Hebdo.

Dalam edisi terbarunya, majalah tersebut lewat kartunnya menggambarkan para korban gempa sebagai pasta, makanan khas Italia.

Amatrice, tempat tinggal sebagian besar dari 295 korban tewas, menggugat majalah mingguan satir Perancis itu karena dianggap melakukan penghinaan.

Salah satu kartun diberi judul Lasagna, menunjukkan tumpukan puing-puing dengan kaki-kaki berdarah bermunculan dari sela-selanya.

Kota Amatrice, salah satu tempat yang paling parah dilanda gempa berkekuatan 6,2 skala richter pada Agustus lalu memang terkenal dengan santapan spaghetti all'amatriciana.

Kartun kontroversial Charlie Hebdo, yang berjudul 'Gempa gaya Italia' itu, menunjukkan pula seorang pria berlumur darah yang digambarkan sebagai saus tomat penne.

Sementara seorang perempuan yang terluka digambarkan sebagai penne gratinee, dan jasad-jasad yang ditumpuk antara lapisan puing digambarkan sebagai lasagna.

Kantor media satir Perancis itu diserang teroris pada Januari 2015 dan menewaskan 11 orang sehingga mendorong gelombang internasional solidaritas dengan majalah itu.

Namun, kartun Amatrice memicu kemarahan luas di media sosial dan di media massa Italia. Mereka menyebut Charlie Hebdo sebagai tidak sensitif.

Sebagai tanggapan, Charlie Hebdo merilis kartun kedua, dengan judul "Rakyat Italia ... bukan Charlie Hebdo yang membangun rumah-rumahmu, melainkan Mafia!"

Mario Cicchetti, pengacara kota Amatrice mengatakan, sederet kartun itu mengerikan, tidak berperasaan dan tidak bisa dimengerti.

"Kartun itu juga menunjukkan penghinaan bagi korban bencana alam," ujar Cichetti.

Jika gugatan itu diterima pengadilan maka Charlie Hebdo bisa dipaksa untuk membayar ganti rugi dalam gugatan perdata.

"Berapa pun ganti rugi yang diputuskan pengadilan, akan sepenuhnya diserahkan kepada korban gempa," kata Cicchetti.

Sejauh ini manajemen Charlie Hebdo mengatakan tidak akan berkomentar terkait masalah tersebut.

Charlie Hebdo berkali-kali memicu kontroversi dan serangan Januari 2015 terkait dengan pemuatan kartun Nabi Muhammad.

Beberapa waktu lalu majalah ini juga memicu kemarahan global saat menerbitkan sejumlah kartun yang dianggap menghina Alan Kurdi, bocah Suriah yang tewas di tepi pantai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com