Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ISIS Diusir dari Jarabulus, Tempat Eksekusi Diubah Jadi Taman Bermain Anak

Kompas.com - 13/09/2016, 10:13 WIB

DAMASKUS, KOMPAS.com — Setelah pasukan Turki mengusir ISIS dari kota Jarabulus, Suriah, perlahan-lahan sekitar 20.000 warga yang mengungsi mulai kembali ke kediaman mereka.

Tak hanya warga yang kembali, kota yang terletak di perbatasan Suriah dan Turki itu sudah diramaikan suara tawa anak-anak.

Mereka dengan riang bermain di sebuah lapangan yang pada masa pendudukan ISIS digunakan untuk melakukan eksekusi terhadap para sandera atau tahanan.

Sebuah video yang direkam wartawan BBC Turki Mark Lowen menunjukkan bahwa dia berjalan di antara para tentara Turki dan anak-anak yang bermain di salah satu jalan utama kota itu.

"Semua tampak sudah kembali normal, tetapi di taman ini masih terlihat tiga kayu salib yang menurut warga setempat digunakan ISIS untuk melakukan eksekusi," ujar Lowen.

"Kini Anda bisa melihat anak-anak kembali ke taman ini karena mereka sudah merasa aman setelah kota ini dibebaskan dari pendudukan ISIS," tambah Lowen.

Pembebasan kota Jarabulus yang berlangsung selama 14 jam bulan lalu dikabarkan hanya menewaskan satu orang anggota pemberontak Suriah dan melukai 10 lainnya.

Sementara itu, sekitar 46 orang anggota ISIS tewas dalam operasi pembebasan yang dilakukan pasukan pemberontak Suriah yang didukung tentara Turki.

Murad, seorang jurnalis kepada situs berita Middle East Eye, mengatakan, kehidupan sudah kembali normal di Jarabulus dan dia berterima kasih kepada Turki yang melakukan intervensi militer.

"Saat ini semua sudah terkendali, setidaknya di pusat kota," kata Murad.

"Saya melihat kehidupan mulai kembali di jalanan. Beberapa toko sudah mulai beroperasi, yang merupakan pertanda warga mulai merasakan kembali keamanan," tambah dia.

Murad mengungsi ke Turki tiga tahun lalu, tepatnya pada Juli 2013, ketika ISIS menguasai kota Jarabulus yang tak jauh dari perbatasan dengan Turki.

Sebagian besar keluarga Murad yang bertahan di kota itu mengatakan, beberapa kerabatnya tewas akibat bom bunuh diri yang kerap terjadi pada masa pendudukan ISIS.

Sebelum diduduki ISIS, Jarabulus memiliki populasi sekitar 30.000 orang. Selama tiga tahun terakhir, jumlah penduduknya berkurang hingga setengahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com