Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hillary Didiagnosis Menderita Pneumonia dan Dehidrasi

Kompas.com - 12/09/2016, 06:58 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Calon presiden AS dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, diagnosis menderita pneumonia dan dehidrasi sehingga pulang lebih awal dari peringatan serangan teror 11 September di New York, Minggu (11/9/2016).

Insiden yang terjadi di Ground Zero, di mana Hillary (68) tampak goyah saat berdiri yang membuatnya hampir jatuh, memunculkan spekulasi tentang kesehatannya seperti dilaporkan kantor berita Agence France-Presse.

Mantan Menteri Luar Negeri AS itu menghabiskan waktu sekitar 90 menit untuk menghadiri upacara di Ground Zero, Manhattan.

Ia sempat menyapa beberapa anggota keluarga dari para korban tewas dalam serangan teror mematikan 15 tahun lalu.

"Dalam upacara tersebut, dia merasa kepanasan sehingga pulang lebih awal ke apartemen putrinya, dan merasa jauh lebih baik," kata tim kampanye Hillary.

Kemudian tim kampanye Hillary merilis sebuah pernyataan dari dokter pribadinya, Lisa Bardack. Dokter ini mengungkapkan bahwa Hillary didiagnosis menderita pneumonia dan dehidrasi.

Setelah sudah membaik, Hillary meninggalkan apartemen anaknya dan mengatakan, "Saya merasa baik-baik saja. Hari yang indah di New York," seperti dilaporkan BBC.

Pada Jumat pekan lalu, kata Bardack, Hillary diketahui terkena penyakit itu dan sudah diberi obat yang cukup.

"Hillary mengalami batuk-batuk karena alergi. Pada Jumat lalu, dia didiagnosis dengan pneumonia," kata Bardack.

Menurut Bardack, pada saat itu Hillary telah diberikan obat antibiotik dan disarankan untuk beristirahat dan mengatur ulang jadwalnya.

“Sementara pada acara pagi ini (Minggu, 11/9/2016), ia merasa terlalu panas dan mengalami dehidrasi. Saya baru saja memeriksanya dan dia telah pulih kembali," kata Bardack.

Istri mantan Presiden AS Bill Clinton itu pernah menjalani operasi pada tahun 2012 untuk mengatasi penyumbatan darah.

Bulan lalu, Bardack mengatakan bahwa kondisi kesehatan Hillary sangat bagus dan secara fisik bisa menjalankan tugas sebagai presiden Amerika.

Lawan Hillary di Partai Republik, Donald Trump, pernah mempertanyakan apakah ia secara fisik bisa menjalankan tugas-tugas sebagai pemimpin AS. Trump juga menghadiri upacara 9/11 (nine eleven).

Dalam beberapa waktu sebelumnya, Trump telah mengatakan bahwa Hillary memiliki masalah kesehatan yang sangat serius. Penyakit itu akan terus mengganggunya.

Komenter di media daring dan situs berita lokal di AS dibanjiri dengan klaim bahwa Hillary mungkin menderita gangguan tumor otak, parkinson, atau demensia.

Trump (70) mengatakan, Hillary tidak cukup kuat untuk menjadi presiden dan bahwa dia tidak memiliki stamina mental dan fisik untuk memerangi teroris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com