Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duterte Menyesal Pernyataannya Dianggap Serangan Pribadi terhadap Obama

Kompas.com - 06/09/2016, 14:38 WIB

VIENTIANE, KOMPAS.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte, Selasa (6/9/2016), mengaku menyesal ucapannya menyebut Presiden AS Barack Obama sebagai "anak pelacur" dianggap sebagai serangan personal.

Pernyataan ini disampaikan Duterte setelah Gedung Putih membatalkan rencana pertemuan pemimpin Filipina dan Obama yang dijadwalkan digelar di Laos.

"Di samping dampak dari pernyataan keras saya setelah menjawab pertanyaan jurnalis menimbulkan keprihatinan, kami menyesal pernyataan itu dianggap sebagai sebuah serangan terhadap pribadi Presiden AS," ujar Duterte lewat sebuah pernyataan resmi.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Filipina menambahkan, Duterte sebenarnya sangat menghormati Obama dan berkomitmen untuk mempertahankan hubungan kedua negara.

Pada Senin (5/9/2016), presiden berusia 71 tahun itu mengeluarkan kata-kata kasar ketika menegaskan dia tak akan tunduk terhadap protes Obama terkait perang melawan narkoba yang sejauh ini sudah menewaskan 2.400 orang.

Pernyataan keras Duterte itu tak lepas dari kritik Washington terhadap kebijakan Duterte karena dianggap berpotensi melanggar hak asasi manusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com