Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Perang Narkoba di Filipina Renggut Nyawa Bocah 4 Tahun

Kompas.com - 06/09/2016, 11:28 WIB

MAKATI, KOMPAS.com -  Seorang bocah perempuan berusia empat tahun tewas bersama ayahnya, yang dituduh terlibat dalam perdagangan narkoba, di Makati, Provinsi Negros, Filipina.

Disebutkan, kedua orang itu tewas ditembak polisi hanya beberapa meter dari kediaman mereka di Barangay Poblacion.

Sang ayah, Pim Alrick Barbon (31) sehari-hari dikenal sebagai tukang kayu.

Saat ditembak dia sedang mengendarai sepeda motor bersama anak perempuannya itu.

Dia menemui seorang polisi yang menyamar, dan mengaku hendak membeli narkoba sejenis sabu (methamphetamine hydrochloride). Saat itulah keduanya ditembak mati. 

D’Artagnan Denila Katalbas Jr., Kepala Kepolisian Guihulngan mengatakan, saat menembak, polisi tak melihat ada anak kecil di depan lelaki yang menjadi sasaran tersebut. 

“Jika kami melihat, kami tentu tak akan memaksakan operasi tersebut, pasti kami batalkan," kilah Katalbas,

"Kami polisi juga manusia, kami bukan binatang," sambung dia. 

Katalbas juga menceritakan bahwa Barbon diketahui mencabut senjata dan mencoba kabur saat penjebakan terjadi. Hal itu dilakukan begitu dia mengetahui ada polisi di sana. 

Sebuah peluru yang ditujukan untuk melumpuhkan Barbon menembus dada sebelum menembus dan mengenai tulang belakang bocah malang itu.

Barbon tewas seketika di lokasi kejadian. Penembakan yang terjadi pada 31 Agustus lalu.

Anaknya sempat dilarikan ke rumah sakit, dan menjalani perawatan selama dua hari sebelum meninggal dunia. Demikian diberitakan laman Inquirer.

Orangtua Barbon pun tak membantah bahwa anak mereka bekerja sebagai penjual narkoba.

Kendati demikian, mereka tetap meratapi cara penegakan hukum yang merenggut nyawa anak dan cucu mereka. 

Polisi menyebut, sebuah revolver kaliber 38 dan lima paket sabu di dalam plastik kecil ditemukan dari tubuh Barbon.

“Tak ada hal yang akan kami sembunyikan," kata Katalbas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com